Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Muchsin (29) bersama istri dan seorang putranya tertinggal KM Madani di Pelabuhan Soekarno-Hatta, Makassar, Sulawesi Selatan, tujuan Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pria asal Kabupaten Bantaeng yang telah berdomisili di Balikpapan itu kini terlantar di pelabuhan dan tak tahu harus berbuat apa. Ia menyalahkan pihak travel yang membuat ia dan keluarganya ketinggalan kapal.
"Saya juga bingung ini, di tiket tertulis kapal berangkat pukul 16.00 Wita, tapi pemberitahuannya ke kami berangkat pukul 14.00 Wita, tapi kenyataannya kapal malah berangkat pukul 13.00 Wita tadi," kata Muchsin, Minggu (10/7/2016).
Muchsin baru tiba di Pelabuhan Soekarno-Hatta sekitar pukul 13.30 Wita akibat kendaraan yang ditumpanginya dari Bantaeng mengalami masalah. Ia kecewa pihak travel karena tak memberitahukan KM Madni berangkat lebih cepat dari jadwal.
"Kami tidak pernah dihubungi sama sekali, parahnya mereka mengatakan kesalahan dan tanggung jawab sepenuhnya ada pada saya, mereka lepas tangan," Muchsin mengeluh.
Muchsin harus merelakan tiga tiket yang sudah dibeli seharga Rp 1.170.000 hangus tanpa bisa digunakan lagi. Ia tampak pusing dan berulang kali menelepon pihak travel sambil mengutarakan kekesalannya.
Ia juga melakukan protes ke petugas jaga pelabuhan yang hanya bisa mengarahkannya ke tempat lain untuk mencari solusi.
Sementara itu, hingga saat ini belum ada konfirmasi dari pihak PT Pelni, maupun travel yang bersangkutan terkait hal ini.