Laporan Wartawan Tribun Medan Jefri Susetio
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Tetangga, Kapten CPN Titus Benekditus Sinaga, pilot hilikopter Belt, TNI AD yang jatuh di Sleman berdatangan ke rumah duka, Jalan Perhubungan, Laudendang, Deliserdang, Sumut, Sabtu (16/7/2016).
Pengamatan Tribun Medan, ratusan kerabat dan tetangga almarhum Kapten Titus telah memadati rumah duka.
Mereka duduk di tenda, pelantaran depan rumah.
Sedangkan Jalan Perhubungan Laudendang ditutup sementara, agar tidak menganggu pelayat yang berdatangan.
Satu persatu pelayat memasuki dalam rumah untuk melihat jenazah.
Surti tetangga Kapten Titus mengatakan, sejak kecil telah mengenal Titus, lantaran gemar bergaul dengan jiran tetangga.
Apalagi, Titus dikenal sebagai anak yang ramah.
"Bagus anaknya, sopan kepada orangtua. Dari masih kecil di sini jadi kenal. Namun, ketika lulus Akmil agak jarang lagi nampak. Makanya saya pengin liatnya," ujarnya kepada Tribun Medan.
Ia menambahkan, sudah kenal lama dengan keluarga Titus.
Bahkan, sejak awal tinggal di Laudendang, puluhan tahun silam.
"Dulu awal pindah ke sini, rumahnya ini masih papan. Istilahnya, masih susah mereka. Tapi, sekarang coba liatlah rumahnya sudah bagus dan usahannya ada, sudah lama kali kenal keluarganya" katanya. Jenazah Titus tiba di rumah duka, sekitar pukul 13.40 WIB.
Ia meninggal dunia di Rumah Sakit Hardjolukito, Yogyakarta, Jumat (15/72016), pada pukul 13.15 WIB.
Almarhum menderita luka parah di bagian kepala dan mengalami patah tulang punggung.
Kapten Titus meninggalkan seorang istri bernama Putri Yosefa dan Ben Sinaga, anak laki-laki yang masih balita.
Begitu jenazah tiba, masyarakat Laudendam terlihat berjejer di pinggir jalan melihat iring-iringan mobil.