Laporan Wartawan Surya, Haorrahman
SURYA.CO.ID, JEMBER - Kabupaten, Jember, Lumajang, Situbondo, Bondowoso, dan Banyuwangi, bekerjasama dengan Kodam V Brawijaya dan PT Sidomuncul, bersinergi menyelenggarakan operasi gratis untuk 5.000 duafa, Jumat (22/7/2016).
Ada sembilan penyakit yang ditangani dalam operasi kali ini di antaranya bibir sumbing, katarak, hernia, hipospadia (kelainan saluran kencing), poldaktil (jari lebih), CETV (kaki pengkor), hidrocephalus, meningokel, dan echephalocel.
Rumah Sakit Bina Sehat Jember menangani operasi 5.000 duafa. Operasi ini banyak diminati masyarakat terbukti mereka yang mendaftar di program ini mencapai 11.000 orang.
Dana program ini berasal dari bantuan PT Sidomuncul, dan Pangdam V TNI AD, serta zakat Rumah Sakit Bina Sehat Jember, Rumah Sakit Al Huda Banyuwangi.
Direktur Sidomuncul, Irwan Hidayat, mengatakan kian banyak dukungan masyarakat yang membantu upaya pemberantasan buta katarak, maka banyak pula masyarakat yang terbebas dari buta katarak.
"Diharapkan dengan program ini, bisa mengurangi angka penderita katarak di Indonesia, khususnya di Jember dan sekitarnya," kata Irwan.
Irwan mengatakan, masyarakat harus menghilangkan persepsi bahwa operasi katarak itu menakutkan. PT Sidomuncul membantu 150 pasien untuk operasi katarak.
"Selama ini persepsi masyarakat, operasi katarak itu menakutkan sehingga banyak yang enggan berobat. Padahal itu tidak benar," kata Irwan.
Sidomuncul sendiri telah melakukan bakti sosial katarak sejak 2011. Ini telah dilaksanakan di 27 provinsi, 209 kota/kabupaten, dan 230 rumah sakit/klinik. Hingga Juni 2016, sebayak 47.000 mata katarak telah dioperasi.
Perusahaan yang telah memproduksi 150 produk tersebut, pernah meraih Rekor MURI untuk kategori, operasi katarak dengan teknik phacoemulsifikasi terbanyak dalam sehari pada 2015 lalu.
Dalam aksi tersebut, juga hadir Pandam V Brawijaya Mayor Jenderal TNI I Made Sukadana. Aksi ini merupakan bagian dari rangkaian acara HUT ke-71 TNI.
Dalam program ini, anggota-anggota TNI AD, terjun ke kampung-kampung untuk mencari masyarakat tidak mampu yang membutuhkan pengobatan.
"Kami berterima kasih pada anggota, yang turun blusukan mencari masyarakat miskin untuk bisa berobat," kata Made.
Meski target dari program ini 5000 kaum duafa, ternyata pasien yang mendaftar melebihi target. "Ternyata melebihi target, yang mendaftar mencapai 11.000 pasien," kata Faida, Bupati Jember.
Menurut Faida, program ini murni untuk zakat. Tidak ada kaitannya dengan Pilkada atau lainnya. "Ini tidak ada kaitannya dengan Pilkada, atau pil-pil lainnya," kata Faida.
Faida sendiri merupakan direktur RS Bina Sehat. Program ini sudah ada sejak 2012 lalu. Kala itu, yang ditangani hanya 40 orang. Periode selanjutnya naik menjadi 100 orang, pada tahun lalu mencapai 1.000 orang, dan kini ditargetkan 5.000 orang.
"Siapapun bupatinya, siapapun direkturnya, kami akan tetap melanjutkan program ini seterusnya," kata Faida.