Laporan wartawan Tribun Bali, I Made Ardiangga
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Pulau Bali darurat Narkotika dan Obat-obatan. Hal ini disampaikan orang nomor satu di Bali, Gubernur Bali Made Mangku Pastika.
Menariknya, Gubernur juga sempat ditawari Narkoba di kawasan Legian, Kuta, Bali.
"Pengaruh narkoba sangatlah kuat. Diketahui juga setiap 2,5 jam, satu orang mati karena narkoba," kata Mangku, Jumat (22/7/2016) saat menggelar pertemuan dengan pihak BNN Provinsi Bali.
Mantan Kapolda Bali itu juga menyebut, dampak dari Narkoba itu bisa jadi terserang berbagai penyakit. Katakanlah, HIV/AIDS, bronkitis, kerusakan otak dan bisa jadi gila.
Ia pun mengimbau, apabila para pemuda jangalah meninggal sia-sia karena narkoba. Apalagi, Bali sudah bukan lagi menjadi tempat transit Narkoba. Melainkan sebagai pasar dari obat-obatan terlarang itu sendiri.
Karena itu, pemerintah bekerjasama dengan BNNP Bali akan terus berjuang untuk menyelamatkan nyawa manusia di Bali. Ia juga meminta supaya upaya pemberantasan dan pencegahan tidak bisa dilakukan oleh pemerintah dan BNNP Bali saja.
"Semua elemen dan komponen masyarakat harus berpartisipasi memerangi narkoba. Dimulai dari lingkungan keluarga," ujar Mangku Pastika. (ang)