Laporan wartawan Tribun Lampung, Dedi Sutomo
TRIBUNNEWS.COM, KALIANDA - Pembunuhan sadis terjadi di Lampung Selatan. Seorang ayah membantai dua anak balitanya hingga tewas, juga istrinya yang akhirnya bisa meloloskan diri dari maut karena berpura-pura mati.
Ojah (32), warga Dusun Tanjung Bayur, Desa Tanjungan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan, shock atas peristiwa yang merenggut nyawa dua buah hatinya yang masih balita.
Ia tak menyangka bahwa suaminya, Kasda (37), mengamuk pada Kamis (21/7/2016) dini hari, hingga dua anak kandung mereka, Yuda (2) dan Alka (4), meninggal dunia. Jenazah Alka dan Yudha dimakamkan pada Kamis sore sekitar pukul 14.00 WIB.
Ojah sendiri mengalami luka cukup parah di kepala bagian belakang. Namun, ia berhasil lolos dari maut karena berpura-pura sudah meninggal dunia.
Kasda yang mengira Ojah juga sudah meninggal, akhirnya melepaskan ikatan tali di kaki sang istri. Kesempatan itu langsung dimanfaatkan Ojah dengan berlari ke luar rumah dan minta tolong para tetangga.
Ojah menuturkan, ketika itu dirinya sudah pasrah. Ia sangat ketakutan karena sang suami bertindak di luar batas kendali.
"Saya sempat dilempar. Terus saya pura-pura seperti orang mati atau pingsan," kata Ojah, kepada Tribun di kediaman orangtuanya, di Dusun Tanjung Bayur, Kamis sore.
Saat ditemui, Ojah baru selesai menjalani perobatan di sebuah klinik.
Ojah mengungkapkan, selama ini Kasda tidak pernah menunjukkan gelagat aneh, hanya saja ia melihat ada sesuatu yang berbeda.
Entah kenapa, tiba-tiba pada Kamis (21/7/2016) dini hari, Kasda mengamuk dan tega menganiaya hingga tewas dua anak kandung mereka.
Dikatakan Ojah, saat itu sang suami baru pulang dari bekerja di Suoh, Lampung Barat. Kasda sendiri baru satu minggu bekerja di proyek Pembangunan Listrik Tenaga Air (PLTA) di Suoh.
Kasda tiba di rumah pada Rabu (20/7/2016) malam sekitar pukul 22.30 WIB.
"Waktu itu saya memang melihat gelagat yang berbeda dari suami. Tidak seperti biasanya," ucap Ojah ditemani kedua orangtuanya serta keluarganya yang lain.
Setibanya di rumah, Kasda pun langsung makan. Usai makan, Ojah melihat Kasda mengumpulkan batu dan menyiapkan senjata tajam. Ia sempat heran dengan perilaku suaminya.
Namun, Ojah yang saat itu sedang menyusui anak bungsunya, enggan mempertanyakan aktivitas sang suami.
"Dia (Kasda) sempat bilang sedang dihinggapi rasa takut karena akan ada seseorang yang ingin mencelakai dirinya," kata Ojah.
Tak lama berselang, Kasda mulai mengamuk dan bertindak di luar kendali. Ia mengikat kaki Ojah dan mulutnya pun disekap dengan kain. Selain itu, Kasda melayangkan pukulan hingga melukai kepala bagian belakang Ojah.
Ojah juga mengaku dicekik. Penganiayaan dan cekikan itu membuat Ojah lemas dan terjatuh. Saat itulah, Ojah yang sudah tak berdaya, memilih diam agar tak lagi menjadi sasaran amukan sang suami. Ia berpura-pura meninggal dunia.
Sasar Anak
Ketika Kasda mengamuk dan melakukan penganiayaan, kedua anak pasangan tersebut menangis keras. Menurut Ojah, Kasda pun tega mencekik dan memukul kepala dua buah hati mereka yang masih balita, Alka dan Yuda.
Kedua balita itu akhirnya merenggang nyawa karena perbuatan sang ayah.
Setelah Alka dan Yuda meninggal dunia, Kasda kembali menghampiri Ojah. Kasda, yang mengira Ojah juga sudah meninggal, akhirnya melepaskan ikatan di kaki Ojah.
Kesempatan itu dimanfaatkan Ojah untuk berlari ke luar rumah. Ia meminta pertolongan para tetangganya. "Saya langsung lari dan teriak minta tolong ke tetangga," ujar Ojah.
Melihat hal tersebut, warga setempat mencoba menolong Ojah. Warga berusaha mengamankan Kasda yang ketika itu mengejar Ojah, sembari membawa senjata tajam dan gergaji. Kasda sempat melukai beberapa tetangganya, sebelum akhirnya berhasil diamankan.
Setelah Kasda diamankan, sejumlah warga melarikan Ojah ke klinik terdekat. Sedangkan sebagian warga lainnya segera masuk ke dalam rumah dan mendapati dua balita telah meninggal di dalam kamar.
Polisi yang mendapatkan laporan segera mengamankan Kasda. Sementara kedua balita itu dibawa ke RSUD Bob Bazar Kalianda untuk diotopsi. Kasda juga dibawa ke RSUD Bob Bazar karena mengalami luka saat diamankan warga.(*)