News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Tiga Santri dari Barabai Bertolak ke Hawaii Kenalkan Wajah Islam Banua

Penulis: Rahmadhani
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Santri Muhammad Hemik Israqi (kelas 2 SMK), santriwati Syifa Szzahra (kelas 2 SMK) dan Helmatun Fauza Ulfah (kelas 3 SMK) serta ustaz pembimbing Fadliansyah bakal berangkat ke Honolulu, Hawaii Amerika Serikat.

TRIBUNNEWS.COM, BANJARMASIN - Sentimen miring soal Islam di luar negeri, mau tidak mau dan harus diakui masih terjadi.

Agama Islam kerap diafiliasikan dengan sejumlah aksi teror yang terjadi di luar negeri.

Dua santriwati dan satu orang santri bersama seorang ustaz Pondok Pesantren Modern Darul Istiqamah dari Kota Barabai, Hulu Sungai Tengah bertekad membalikkan paradigma itu.

Santri Muhammad Hemik Israqi (kelas 2 SMK), santriwati Syifa Szzahra (kelas 2 SMK) dan Helmatun Fauza Ulfah (kelas 3 SMK) serta ustaz pembimbing Fadliansyah bakal berangkat ke Honolulu, Hawaii Amerika Serikat membawa misi tersebut.

Jauh-jauh dari Kota Apam Barabi, mereka mendapat kesempatan langka mengikuti Partnership for Youth (P4Y): Shaping Vision 2030 for Community Revitalization and Sustainability yang diselenggarakan di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat pada tanggal 27 Juli 2016 sampai 4 Agustus 2016 mendatang di wilayah negara Amerika Serikat yang terkenal dengan pantai kelas wahidnya tersebut.

Gelaran ini diselenggarakan oleh East West Center (EWC), organisasi internasional independen yang bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan untuk menciptakan hubungan baik antara Amerika Serikat dan negara-negara di Asia dan Pasifik yang berpusat di Honolulu Hawaii.

Public relationship advisor Pesantren Modern Darul Istiqomah Lena Hanifah Sh,Llm mengungkapkan pada ajang tersebut para santri akan bergabung dengan sekitar 80 siswa dari seluruh dunia.

Menariknya, dari Indonesia hanya ada dua perwakilan sekolah dan keduanya merupakan pesantren. Satu pesantren lainnya berasal dari Lamongan.

"Sebenarnya kegiatan ini diikuti oleh siswa sekolah tingkat menengah atas seluruh dunia. Dan alhamdulillah hanya dari Indonesia yang sekolah berbasis Islam, termasuk kita," ujar perempuan yang juga sebagai dosen di Fakultas Hukum Universitas Lambung Mangkurat ini.

Di situlah, kesempatan diambil untuk mengenalkan wajah Islam yang kepada dunia internasional.

"Kami ingin kenalkan wajah Islam yang sesungguhnya bagaimana. Islam itu indah agama yang Rahmatul Al-Amin, cinta damai. Ini kesempatan langka," ujarnya.

Soal kehidupan Islam di Kota Barabai dan Kalsel pada umumnya, yang saling toleransi dengan umat beragama lainnya akan dibawa ke Hawaii.

Dia awalnya sempat ragu apakah bisa melakukan hal itu, apalagi dengan kejadian teror di sejumlah negara Eropa belakangan ini, yang jelas dalam sejumlah pemberitaan menyudutkan agama Islam.

"Tapi kami kan ini diundang dan kesempatan begini langka. Akhirnya tekad kuat kita berangkat," ujarnya.

Rangkaian kegiatan akan ditutup dengan leadership forum di Hiroshima Jepang tahun 2017 mendatang.

Sebenarnya bukan kali pertama pesantren ini terlibat dalam kegiatan ini. Kerja sama dengan EWC ini kata Lena dimulai sejak tahun 2008, dengan program partnership for school yang kemudian dilanjutkan dengan beberapa kali kedatangan oleh pihak EWC, termasuk pertukaran guru di tahun 2009, 2010, 2012.

"Namun baru kali ini yang melibatkan para murid langsung. Dan ini kesempatan emas karena generasi muda ini yang akan jadi pemimpin di masa mendatang. Mereka akan menjelaskan kepada rekan sebaya mereka tentang wajah Islam yang sesungguhnya," ujar dia. (Rahmadhani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini