Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Presiden Joko Widodo mengganti posisi Menteri Keuangan yang dijabat Bambang Brodjonegoro.
Posisi Bambang itu kini diisi Sri Mulyani, wanita yang menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.
Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi, mengatakan, dipilihnya Sri Mulyani menjadi Menteri Keuangan sangat menguntungkan Indonesia.
Ia menilai Sri Mulyani bisa membangun dan mempermudah komunikasi Indonesia dengan negara investor dengan kemampuan serta pengalamannya di lembaga multilateral itu.
Selain itu, kata dia, tingkat kepercayaan lembaga multilateral terhadap Sri Mulyani khususnya bank dunia akan membantu kemudahan komunikasi Indonesia dengan mitra dagang dan bisnis.
“Sri Mulyani punya pengalaman bekerjasama dengan 160 negara sehingga saya kira dia bisa memnangun kerjasama antarnegara secara multirelateral dan indonesai sangat butuh itu terkait dengan pinjaman ndan perdagangan,” kata Acuviarta kepada Tribun melalui sambungan telepon, Rabu (27/7/2016).
Acuviarta pun yakin jika dengan kemampuan Sri Mulyani bisa membawa tingkat perekonomian untuk maju meski harus bertahap.
Sebab dengan kemampuan dan pengalaman itu, Sri Mulyani harus beradaptasi dengan kebijakan pemerintahan Joko Widodo.
“Belum lagi, banyak menteri perdagangan, menteri perindustrian, kepala Bappenas yang baru, sehingga pasti ada proses inharmonisasi pada awalnya. Jadi perlu ada penyesuaian dan intinya memerlukan penyesuaian di iklim yang baru itu tantangannya,” kata Acuviarta.
Terkait dengan dugaan kasus Bank Century yang santer terdengar, Acuviarta mengatakan, hal tersebut menjadi tantangan Sri Mulyani dalam jabatannya tersebut.
Sebab ia menilai kasus tersebut akan mempengaruhi tingkat kepercayaan masyarakat kepadanya.
“Kita berharap dia bisa mengatasi persoalan itu dalam membawa perekonomian ke arah yang baik,” kata Acuviarta. (cis)