Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG – Menteri Keuangan terlantik, Sri Mulyani memiliki tantangan yang berat untuk meningkatkan perekonomian Indonesia ke arah yang lebih baik.
Ia pun harus membangun tingkat kepercayaan masyarakat lantaran dirinya santer dikaitkan dengan kasus dugaan Bank Century.
Pengamat Ekonomi Universitas Pasundan (Unpas) Acuviarta Kartabi, mengatakan, tantangan terberat Sri Mulyani saat ini, yaitu meningkatkan penerimaan negara.
Sebab kata dia, target penerimaan pajak empat tahun terakhir tidak pernah tercapai. Apalagi sekarang berkaitan dengan impelementasi tax amnesti.
“Saya kira itu beban dan tanggungjawab Sri Mulyani,” kata Acuviarta kepada Tribun melalui sambungan telepon, Rabu (27/7/2016).
Menurut Acuviarta, Sri Mulyani harus lebih kreatif untuk mencari sumber pendapatan yang sebelumnya mengandalkan fiskal, bea masuk, dan sebagainya.
Sebab pendapatan negara dari fiskal itu sudah berkurang jauh, sehingga perlu alternatif. Sementara pengeluaran terus meningkat, sedangkan sumber pendapatan berkurang.
“Misalnya lebih mengembangkan BUMN lebih bersaing di dunia internasinal sehingga punya kontribusi,” kata Acuviarta.
Terkait dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), Acuviarta menilai, Sri Mulyani memiliki peran penting.
“Saya kira kerangka MEA peran sri mulyani berkaitan dengan bagaimana pengaturan relugasi perdagangan internasional. Terutama menyangkut bea cukai, dan kemudahan dan insentif yang diberikan pemerintah. Impelentasi mea lebih banyak kepada kemudahan yang sifatnya yang menyangkut perdagangan dan menyangkut fiskal,” kata Acuviarta. (cis)