News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Hukuman Mati

Jejak Perjalanan Cinta Freddy Budiman di Pulau Bangka

Editor: Wahid Nurdin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gembong narkoba Freddy Budiman di Cengkareng, Selasa(14/4/2015).

Laporan Wartawan Bangka Pos, Ajie Gusti Prabowo
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Terpidana mati atas kasus narkoba, Freddy Budiman telah menjalani eksekusi untuk mempertangjawabkan perbuatannya.

Semasa hidupnya, Freddy sempat tinggal di Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung.

Wartawan bangkapos.com melakukan penelusuran jejak rekamnya selama hidup dan kisah percintaannya dengan perempuan pulau Bangka yang juga merupakan mantan istri keduanya.

Sebuah toko kacamata kesehatan menjadi saksi, tempat dimana Freddy Budiman berada di wilayah Kota Pangkalpinang di mulai tahun 2005.

Ketika ditemui, Jumat (29/7/2016) sore, adik mantan istri kedua Freddy Budiman, BD nampak sibuk melayani pelanggannya di tokonya. ‎

Saat diminta untuk berbicara empat mata terkait kisah ini, pria yang masih berumur sekitar 30 tahunan lebih ini langsung mempersilahkan masuk ke bagian ruangan dalam toko.

Ia menceritakan kedatangan Freddy Budiman pertama kali menginjakan kaki di tanah pulau Bangka pada tahun 2005.

Saat itu, Freddy muda yang datang dari Jakarta tidak memiliki apapun.

Kakak kandung Freddy menemani langkahnya ke Kota Pangkalpinang untuk mencari pekerjaan. Saat itulah, Orangtua BD mengajak Freddy untuk bekerja di toko kacamatanya.

Disanalah perkenalan Freddy dengan kakak perempuan BD yang kini telah berpulang ke maha kuasa, RD.

Setelah diajarkan berjualan, Freddy dibukakan sebuah konter ponsel di dekat pusat perbelanjaan Ramayana Pangkalpinang.

Dari perjalanan itu, Freddy menikahi RD dan berhasil mendapatkan satu anak laki-laki yang kini berusia sekitar 12 tahun.

Usai menjalani pernikahan dan tinggal selama tiga tahun hingga tahun 2008, secara mengejutkan Freddy meninggalkan RD menuju Jakarta.

Tidak ada barang apapun yang dibawanya dari hasil kerjanya di Kota Pangkalpinang selama tiga tahun itu.

Setelah Freddy pergi ke Jakarta, kedua pasangan ini bersepakat untuk memutuskan bercerai.

Namun, tali komunikasi keluarga RD terus berlanjut hingga akhir eksekusi ini.

Saat hidup bersama keluarga besar RD, Freddy dianggap sosok yang baik dan bagus di mata keluarga asal Solo yang telah lama menetap di wilayah Bangka ini.

"Dari sini dia (Fredy) tidak bawa apa-apa saat meninggalkan Pangkalpinang, karena mungkin dia berpikir bahwa datang dengan nol, maka pergi dengan nol juga," ungkap BD.

Fredy yang datang ke Pangkalpinang pun diakui saat itu telah memeluk agama Islam. Setelah bercerai itu, RD kemudian menikah kembali, hingga akhirnya meninggal dunia.

Saat itu, anak Freddy Budiman yang masih berusia sekitar lima tahun sejak kepergian ibunya, di bawa oleh suami kedua mantan istri Freddy itu ke Palembang.

Terakhir kali, sekitar beberapa tahun lalu, keluarga BD sempat bertemu Freddy di Jakarta.

"Setelah tahu berita pertama kali tentang penangkapannya, kami sempat kaget dan tidak menyangka, karena disini tidak bawa apa-apa, apakah ada sesuatu itu kita tidak tahu," jelasnya.

Saat ini, orangtua BD yang sekaligus mantan mertua Freddy Budiman dari istri keduanya berangkat ke Surabaya untuk melihat kondisi mantan menantunya itu.

"Memang masih sering komunikasi, tidak terputus semenjak berpisah," tuturnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini