TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Puan Maharani, mendampingi Presiden RI, Joko Widodo, dalam puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-23 di halaman rumah jabatan gubernur NTT, Kota Kupang, Sabtu (30/7/2016).
Selain dihadiri oleh Ibu Negara, acara dihadiri pula jajaran menteri Kabinet Kerja, para gubernur, bupati/walikota, tim penggerak PKK baik pusat maupun daerah, jajaran BKKBN pusat dan daerah, kader Posyandu, dan sebagainya.
Menko PMK dalam acara ini berkesempatan menyerahkan sejumlah bantuan berupa Makanan Pendamping ASI kepada perwakilan kader Posyandu, bantuan pemberian makanan tambahan anak sekolah kepada perwakilan siswa SD di Kota Kupang, bantuan pemberian makanan tambahan ibu hamil, Program Keluarga Harapan yang diberikan kepada Gubernur NTT, Frans Lebu Raya, beras sejahtera dan olahan ikan kepada perwakilan masyarakat pra sejahtera, beasiswa Baznas, Kartu Indonesia Sehat, paket BKB kit, dan paket Genre, ATTG.
Acara dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada kabupaten/kota se-Indonesia yang telah berhasil menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat, gerakan Posyandu, pembangunan keluarga dan program Keluarga Berencana.
Sementara Presiden RI pada acara ini secara resmi memberikan penghargaan kepada kabupaten/kota yang juga berhasil menjalankan program kependudukan dan pembangunan keluarga. Ada 15 daerah yang mendapatkan penghargaan Satya Lencana Pembangunan itu, antara lain Kabupaten Maluku, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel, Kabupaten Maros Sulsel, Kabupaten Bantaeng, Sulsel, Kota Batang, Megalang, dan Semarang, Jateng, Kota Wakatobi Sultra, Kabupaten Aceh Tengah, NAD, Kabupaten Dompu, NTB, Kota Tomohon Sulut, Kota Ternate Maluku, Kota Serang Banten dan Kota Bima NTB.
Presiden, dalam pengantar sambutannya menekankan pentingnya pembangunan keluarga selain pembangunan infrastruktur yang kini gencar dilakukannya.
“Pembangunan juga mencakup pranata sosial di dalam masyarakat yang di dalamnya terdapat keluarga, karena dari keluarga pula anak-anak Indonesia lahir dan diharapkan menjadi generasi bangsa yang unggul, berbudi pekerti luhur, dan siap bersaing,” papar Presiden.
Presiden menambahkan pula bahwa Harganas harus dimaknai sebagai penguat fungsi keluarga terutama fungsi perlindungan terhadap anak dari kekerasan, dampak negatif teknologi dan akses informasi. “Keluarga juga harus berperan aktif menumbuhkan dan menjadi agen perubahan bagi Gerakan Nasional Revolusi Mental.”
Badan Kepedudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam peringatan puncak Harganas tahun 2016 ini memperkenalkan empat konsep besar yaitu keluarga berkumpul, keluarga berinteraksi, kekuarga berdaya, dan keluarga peduli serta berbagi. Presiden berharap empat konsep besar ini tidak hanya sekadar jargon tetapi ke depan menjadi suatu kerja nyata oleh BKKBN.