News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kontroversi Bihun Bikini

TW Produksi Makanan Ringan 'Bikini' secara Manual

Penulis: Teuku Muhammad Guci Syaifudin
Editor: Y Gustaman
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung memamerkan contoh makanan ringan bihun kekinian (bikini), Sabtu (6/8/2016).

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menyita sejumlah produk makanan ringan bermerek Bikini (bihun kekinian).

Petugas turut menyiita barang produksi berupa bihun kering, bumbu rasa, kemasan, alat pres, kompor, wajan, dan lain sebagainya.

Kepala BBPOM Bandung, Abdul Rahim, mengatakan produsennya adalah seorang perempuan berinisial TW, membuat makanan ini secara manual. TW mengolah bahan baku dan memasaknya menggunakan alat biasa.

"Pertama bihun digoreng, ditaburi bumbu, kemudian dimasukkan ke dalam kemasan. Kemasan itu kemudian dipres dengan alat khusus," kata Abdul di Kantor BBPOM Bandung, Sabtu (6/8/2016).

Terkait dengan adanya perbedaan kota produksi pada sampul kemasan yang disita dengan yang beredar di media sosial, kata Abdul, bisa saja terjadi. Produsen bebas mengubah kota produksi sesuai keinginannya lantaran tidak memiliki izin edar.

"Termasuk juga label halal, sah-sah saja produsen menempelkannya karena barang yang diproduksinya tidak memiliki izin edar," kata Abdul.

TW merupakan produsen tunggal makanan ringan bermerek Bikini. Ia masih menyelidiki adanya produsen lain yang sama-sama menjual Bikini.

Makanan ringan merek Bikini mulanya proyek kampus TW bersama lima rekannya di lembaga kursus di Kota Bandung. "Cemilindo itu juga nama produsen yang dibuat TW," kata Abdul.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini