TRIBUNNEWS.COM, TANJUNG PANDANG - Bertahun -tahun lekat dengan predikat sebagai daerah penghasil timah, Kabupaten Belitung mencoba berubah. Pemerintah Kabupaten Belitung terus berusaha mengembangkan sektor lain sebagai penopang perekonomian di Negeri Laskar Pelangi itu, menggantikan sektor pertambangan yang kini mulai meredup. Dan pilihannya adalah sektor pariwisata.
Pulau Belitung sendiri selama ini memang menjadi salah satu opsi dari banyaknya destinasi wisata di Indonesia yang terkenal dengan potensi alamnya, antara lain pertambangan, perkebunan, kelautan dan pariwisata. Dengan letak geografis yang strategis, Belitung menjadi buruan wisatawan domestik hingga mancanegara. Selain itu, keterampilan masyarakat lokal dalam mengolah sumber daya juga telah menghasilkan beragam inovasi, baik dari segi kualitas produk hingga inovasi pengolahan kuliner.
Meski demikian, sebagai pemimpin di daerahnya, bupati Sahani Saleh merasa belum puas. Karena itulah ia lantas berusaha mengadakan berbagai inovasi demi memperkenalkan Belitung sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia.
"Belitung memiliki beragam sumber daya alam dan sumber daya masyarakat yang kaya dan berkualitas. Dari segi sumber daya alam, selama ini citra Belitung lekat dengan ikon penghasil timah yang memiliki kualitas tinggi. Namun kini kami ingin mengubah pandangan itu. Kami ingin menjadikan Belitung sebagai daerah wisata," ujar Sahani Saleh di sela-sela pembuka acara Belitung Fair 2016 di Pantai Tanjung Pendam, Tanjung Pandan, Kabupaten Belitung, Rabu (10/8/2016).
Belitung Fair 2016 sendiri merupakan acara tahunan yang menjadi salah satu upaya Pemkab Belitung melekatkan citra daerahnya sebagai daerah tujuan wisata tersebut. Bekerjasama dengan PT Tjipta Alpha Inovasi sebagai salah satu perusahaan penyedia jasa pariwisata di Indonesia, melalui kerjasamanya dengan Momotrip.co.id, acara ini digelar dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Tanjung Pandan ke-178. "Melalui acara kami ingin merangkul masyarakat Belitung agar turut berpartisipasi mempromosikan dan mengembangkan potensi alam dan sumber daya masyarakat lokal," kata Sahani.
Menurut data Biro Pusat Statistik (BPS), Kabupaten Belitung memiliki jumlah penduduk 178 ribu jiwa pada tahun 2016. Di tahun 2015, Kabupaten Belitung telah mampu menarik 251 ribu wisatawan, jumlah tersebut meningkat sebesar 70 ribu wisatawan dari dari tahun sebelumnya. Di tahun 2025, diharapkan jumlah wisatawan dapat mencapai lebih dari 2 juta pengunjung.
Guna mendukung upaya tersebut, Diskoperindag Kabupaten Belitung kemudian bekerjasama dengan PT Tjipta Alpha Inovasi untuk meningkatkan akses wisata ke Pulau Belitung. "Di tahun 2016 ini hingga bulan Juni jumlah wisatawan asing yang berkunjung ke Belitung sudah mencapai 4.000 orang. Sementara wisatawan lokal hampir 200 ribu," kata Sahani.
Sementara itu Robi Saputra, Direktur PT Tjipta Alpha Inovasi mengatakan, sebagai perusahaan penyedia jasa pariwisata, pihaknya mendukung upaya Pemkab Belitung dalam menjelajah dan memasarkan potensi pariwisata di Pulau Belitung. Dengan mengusung ide pengembangan potensi entrepreneur lokal, ia berkomitmen menghadirkan pelayanan terbaik bagi wisatawan yang ingin menjelajah Pulau Belitung secara lebih mendalam lagi.
“Kami selaku perusahaan penyedia jasa pariwisata berkomitmen memberikan kemudahan akses bagi masyarakat yang ingin menjelajahi beragam tujuan wisata di Indonesia. Melalui Momotrip.co.id, kami memberikan akses dan bantuan yang mudah untuk memilih tujuan wisata yang masyarakat butuhkan. Kami pun memiliki visi untuk meningkatkan jiwa entreprenership masyarakat lokal melalui edukasi dan pelatihan tentang manajemen pariwisata yang dapat mereka lakukan,” tutur Robi.
Acara Belitung Fair 2016 sendiri rencananya akan digelar hingga 14 Agustus mendatang, dan akan ditutup oleh Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Rustam Efendi.