Laporan Wartawan Pos Kupang, Alfons Nedabang
TRIBUNNEWS.COM, WAINGAPU - Direktur Perlindungan Tanaman pada Direktorat Jenderal (Dirjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian, Dwi Iswari mengatakan serangan hama belalang kembara di Kabupaten Sumba Timur, NTT memasuki fase kritis.
Jika tidak berhasil melakukan pengendalian maka dalam sebulan ke depan akan terjadi ledakan populasi yang semakin banyak.
"Dua tiga minggu ini, maksimal satu bulan harus menyelesaikan titik (lokasi sebaran belalang kembara) yang ada. Kalau tidak akan lolos dan berkembang menjadi ledakan," kata Dwi Iswari saat ditemui di Waingapu, Rabu (10/8/2016).
Dwi Iswari berada di Waingapu, Sumba Timur dalam rangka memonitor pengendalian hama belalang kembara.
Didampingi Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Kabupaten Sumba Timur, Ir. I Bagus Putu Punia, Dwi Iswari bersama rombongan ke Papu, Kelurahan Watumbaka melihat lokasi serangan hama belalang kembara.
Pada saat itu, petugas sedang menyemprotkan pestisida jenis confidor untuk mengendalikan belalang kembara yang melanda wilayah Sumba Timur sejak bulan Juni lalu.
Dwi Iswari mengatakan, populasi belalang kembara harus ditekan serendah mungkin sehingga kekhawatiran terhadap fase gregarian tidak terjadi. Fase gregarian merupakan fase dimana belalang kembara bergerak bergerombol menyerang tanaman secara rakus.
"Sekarang ini kondisi darurat. Untuk menekan populasi, mau tidak mau, apa boleh buat harus menggunakan pestisida," katanya.
Menurutnya pengendalian dengan pestisida harus dilakukan berulang kali. Karena penyemprotan pestisida di satu lokasi tidak membuat semua belalang mati. Yang masih hidup akan berkembangbiak. (*)