Laporan wartawan Bangka Pos, Evan Saputra
TRIBUNNEWS.COM, BANGKA - Didit Srigusjaya, ketua DPRD Babel cukup kelabakan mendapati program Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang baru mengenai rencana penerapan seharian disekolah.
Program ini katanya dapat menghilangkan kebiasaan belajar dan bermain anak-anak usai sekolah.
Didit menceritakan ada banyak kegiatan anak setelah pulang sekolah. Ia mencontohkan anaknya yang selalu ke tempat pengajian Al Qur'an (TPA) dan les usai sekolah, jika program seharian disekolah diterapkan dirinya khawatir hal itu akan hilang.
"Anak saya pulang sekolah jam 1, sholat, istirahat sebentar habis itu langsung TPA, ada juga kegiatan les bahasa inggris, jadi program ini perlu dikaji, jangan terlalu memaksakan, karakter budaya kita jangan disamakan dengan luar negeri, kalau dipaksaknan les dan TPA akan hilang," kata Didit, Kamis (11/8/2016).
Didit mengatakan anaknya sempat menanyakan kapan waktu untuk ke TPA jika program ini dijalankan. Ia berharap pemeritah melakukan kajian lebih baik, dan mendengar langsung masukan di daerah.
"Anak saya nanya, kata anak saya kalau pulang jam lima sekolahnya kapan TPA, saya tidak tega juga, ilmu agama ini sangat penting," katanya.(*)