TRIBUNNEWS.COM - Kericuhan yang terjadi antara warga Sari Rejo dengan TNI AU terkait sengketa tanah memberikan dampak serius, Senin (15/8/2016).
Bahkan dua wartawan di Medan menjadi korban arogansi oknum TNI AU.
Bagaimana tanggapan TNI AU terkait hal ini?
Tribunnews.com sementara mengontak pihak terkait, dan masih menunggu konfirmasi langsung.
Meski demikian tweet terbaru akun resmi TNI AU menegaskan soal penegakan hukum.
"Selalu Airmin tegaskan jika ada kasus: "Negara kita negara hukum & pedang hukum adalah panglima. Semua sama di depan hukum." #dmm."
Demikian tulis admin Twitter TNI AU.
Belum diketahui secara pasti apakah tweet tersebut respon peristiwa di Medan atau bukan.
Sebelumnya Redaksi Tribunnews mengirimkan link berita terkait penganiayaan wartawan di Medan cc ke Twitter resmi TNI AU.
Dua wartawan jadi korban
Dua wartawan di Medan menjadi korban arogansi oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Udara (AU) dan Paskhas Lanud Suwondo Medan.
Adalah Array Argus wartawan Tribun Medan (Tribunnews.com network) dan Andri Safrin wartawan MNC TV menjadi korban keberingasan TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo.
Kedua wartawan tersebut awalnya meliput aksi massa dari warga Sarirejo yang ingin mempertahankan tanah mereka yang ingin dijadikan rusunawa.
Dengan seketika, Array, Andri Safrin dan beberapa wartawan lainnya diserang TNI AU dan Paskhas Lanud Suwondo.