Laporan Wartawan Tribun Jambi, Tommy Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAMBI - Sejumlah tamu undangan yang hadir di ruangan rapat Paripurna DPRD Provinsi Jambi mendadak kagetĀ usai mendengar pidato Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo yang berlangsung secara live.
Hal ini dikarenakan pada penyampaian Jokowi dalam pengantar atas RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 serta nota keuangan tidak dipaparkan secara rinci.
"Tahun kemarin dipaparkan secara rinci, tapi ini tidak," kata seorang Anggota DPRD Provinsi Jambi yang hadir dalam kegiatan acara tersebut.
Untuk diketahui, pemerintah menargetkan pendapatan negara dalam RAPBN 2017 sebesar Rp 1.737,6 triliun.
Dari jumlah tersebut, penerimaan perpajakan direncanakan senilai Rp 1.495,9 triliun dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 240,4 triliun.
Presiden Joko Widodo mengatakan, belanja negara dalam RAPBN 2017 dialokasikan sebesar Rp 2.070,5 triliun, yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp 1.310,4 triliun, dan alokasi transfer ke daerah dan dana desa sebesar Rp 760 triliun.
"Kebijakan fiskal dalam tahun 2017 masih bersifat ekspansif yang terarah untuk meningkatkan kapasitas produksi dengan defisit anggaran RAPBN 2017 ditargetkan sebesar Rp 332,8 triliun atau 2,41 persen dari PDB (Produk Domestik Bruto)," tutur Jokowi di gedung DPR, Jakarta, Selasa (16/8/2016).(*)