News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

WNI Disandera Abu Sayyaf

Keluarga Lima ABK yang Disandera Desak Pemerintah Segera Bertindak

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Publik Eksternal PT PP Rusianto Bersaudara, Taufik Rahman.

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Manajemen PT PP Rusianto Bersaudara hingga saat ini masih belum bisa memberikan keterangan secara lengkap, mengenai kaburnya anak buah kapal (ABK) Tug Boat Charles 00, dari sekapan penyandera.

Ditemui di kantor pusat perusahaan, Jalan Nakhoda, Publik Eksternal PT PP Rusianto Bersaudara, Taufik Qurrahman menjelaskan, hingga saat ini baru mendapatkan kabar mengenai lolosnya M Sofyan dan Ismail dari pemberitaan yang ada.

Pihaknya masih melakukan konfirmasi ke pihak berwenang mengenai kebenaran kabar tersebut.

"Ini masih proses mendapatkan keterangan resmi dari tim crisis centre maupun Kemenlu," ucapnya, Kamis (18/8/2016).

Rabu (17/8/2016) pihak perusahaan memang sempat melakukan pembicaraan dengan pemerintah, namun diminta untuk tidak gegabah memberikan keterangan, termasuk kepada awak media.

"Kami tidak ingin gegabah dalam memberikan keterangan, hingga terkonfirmasi," ucap Taufik.

Terkait proses pemulangan M Sofyan ke Indonesia, Taufik juga belum bisa memastikan kapan salah satu kru kapal tersebut dapat pulang dan berkumpul kembali bersama keluarga.

Termasuk Ismail yang baru saja dikabarkan juga ditemukan pihak keamanan Filipina.

"Langkah pemulangan masih dibicarakan oleh tim crisis centre, termasuk dengan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil," kata dia.

Sementara itu, Capten Ginting yang selama ini selalu mendampingi keluarga ABK menjelaskan, selain datang memberitahu kabar tersebut, perusahaan juga datang memberikan dukungan kepada keluarga ABK lainnya.

Dia bersama keluarga ABK tetap mendesak pemerintah dan perusahaan segera menyelamatkan seluruh ABK.

"Kami tetap was-was dengan kondisi lima ABK lainnya yang masih disandera. Kami tetap mendesak pemerintah dan perusahaan segera membebaskan mereka. Kami harap besok dan selanjutnya kembali ada kabar yang menggembirakan," harap Capt Ginting.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini