Lewat tengah malam, sekira pukul dua dini hari, Edwin seorang diri kembali mendatangi lokasi pembuangan sopir taksi yang sudah tak bernyawa. Ia merenung dan mencari jawaban, berdoa, menyerahkan perkara ini kepada Tuhan Yang Maha Tahu.
"Beri kami petunjuk-Mu. Atas kehendak-Mu, beri kami kekuatan untuk menyelesaikan kasus ini," begitu doa Edwin.
Selang dua jam berada di lokasi yang penuh semak-semak, ia memutuskan kembali ke Polresta Depok. Tersiar kabar polisi yang sebulan tidur bersamanya selama penyelidikan kasus ini tertangkap di Jakarta Utara.
Hasil pemeriksaan mengungkap polisi tadi merupakan komplotan pembunuh sopir taksi. Mereka bersama-sama mencegat taksi dan mengambil uang setoran dari si sopir, lalu membunuhnya. Mayat korban dibuang ke semak-semak.
Edwin menyadari, setiap kejadian apa pun, jangan sampai melupakan Tuhan. Pengalaman ini menjadi pelajaran yang Edwin bagikan kepada anggota dan jajarannya dalam setiap bertindak.
"Dengan prinsip itu, semua kasus pembunuhan yang saya tangani terungkap semua. Syukur saya panjatkan kepada Tuhan," kata adik sepupu mantan Kapolda Lampung sebelumnya, Brigjen Edward Syah Pernong. (TRIBUN LAMPUNG)