Kloter 15 asal Kalbar yang disebutnya sebagai kloter nusantara ini, menurut Syahrul akan bergabung dengan kloter CJH dari tiga provinsi lain, yakni Kepri, Riau, Jambi.
"Kloter 15, terakhir ini. Kloter nusantara ini gelombang kedua yang langsung menuju Jeddah, tidak ke Madinah tapi ke Jeddah terlebih dahulu," katanya.
CJH kloter 15 ini, usai tiba di Batam kemudian menginap semalam. Untuk selanjutnya diterbangkan menuju Jeddah pada Selasa (23/8/2016), dengan menggunakan Saudi Arabia Airlines.
"Memang keistimewaan di kita ini dia, kalau di penerbangan (embarkasi) lain menggunakan pesawat Garuda Indonesia, kita di Embarkasi Batam menggunakan Saudi Arabia Airlines," tuturnya.
CJH yang telah tiba di Madinah, menurut Syahrul akan bertahan selama delapan hari atau 40 waktu salat (Arbain).
"Kemudian dari situ nanti, insyaallah gelombang pertama akan menuju Mekkah, melewati Bir Ali, nanti itu akan Miqat. Menggunakan pakaian ihram menuju Mekkah al Mukaromah, inilah yang disebut kita itu Umrah sebelum haji, karena kita haji tamattu," sambungnya.
Setelah seluruh CJH sudah hadir semua, nantinya akan menunggu masa haji. Pada 9 dan 10 Dzulhijjah akan melaksanakan wukuf di Arafah.
Dikonfirmasi terpisah, Manager Operasi Bandara Internasional Supadio Pontianak, Zulbrito Radikar mengungkapkan, penerbangan CJH asal Kalbar dimulai sejak Kamis (18/8/2016) hingga Senin (22/8/2016).
"Tiga flight perhari, kecuali hari ini hanya satu flight, jadi total semua ada 13 flight. Semua dalam kondisi cuaca normal dan udara juga cukup bagus untuk diberangkatkan," ungkapnya.
Menurutnya, walau saat ini di wilayah Kalbar sedang diterpa asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), namun tak mempengaruhi penerbangan CJH.
Menurutnya, kondisi cuaca sejak awal keberangkatan hingga penerbangan terakhir dalam kondisi sangat sempurna, dengan jarak pandang lebih dari 1000 Feet.
"Untuk penerbangan itu sudah sangat aman untuk diberangkatkan," kata Zulbrito.