Fredi tidak mampu melawan. Dia berusaha menyelamatkan diri dengan berlari ke arah Stasiun Malang yang berjarak sekitar 250 meter.
"Anak saya kemudian sembunyi di balik bunga-bunga di depan Stasiun," imbuhnya.
Fredi meninggalkan sepeda motornya yang bernomor polisi N 3515 EU di lokasi pengeroyokan. Ketika hari menjelang terang, Fredi keluar dari persembunyiannya dan mendatangi seorang supir angkot ADL yang mangkal di tempat itu.
Fredi menceritakan kisahnya. Sopir yang mengaku bernama Teguh mengantarkan ia pulang sampai ke rumahnya.
Oleh keluarganya, Fredi langsung dilarikan ke rumah sakit. Pemeriksaan dokter menunjukkan ada keretakan di tangan kanan Fredi hingga harus dibebat.
Siang harinya, orang tua Fredi melaporkan peristiwa itu ke Polsek KLojen. Sampai saat ini, sepeda motor milik keluarga itu yang dibawa Fredi juga raib.
Kanit Reskrim Polsek Klojen Iptu Tjatur mengatakan akan menyelidiki peristiwa tersebut. Pihaknya masih mengumpulkan keterangan dari korban, dan keluarganya.(Surya/Sri Wahyunik)