TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Arek berinisial In (9) masih terlihat linglung saat anggota Polsek Jambangan datang ke sekitar rumahnya di Jalan Jambangan V, Surabaya, Minggu (28/8/2016) siang.
Dia hanya menjawab pertanyaan dengan sepatah kalimat.
Beberapa tetangga berusaha menenangkannya. Ada pula warga yang memberinya minuman agar In bisa lebih santai menjawab pertanyaan.
"Dia masih trauma. Dia tidak mau keluar rumah jauh-jauh," kata warga yang tidak menyebutkan namanya.
In masih sulit melupakan kejadian pada Rabu (24/8/2016) siang. Dia hampir saja menjadi korban perkosaan seorang pemuda misterius.
Ironisnya, percobaan pencabulan ini dilakukan di masjid yang tidak jauh dari rumahnya.
Ibu korban, Is mengaku biasa menjemput In pulang sekolah. Tapi dia tidak bisa menjemput anaknya pada Rabu lalu karena harus bekerja.
Sebagaimana biasanya, In pulang sendiri ke rumah bila ibunya tidak bisa menjemput.
Siswa kelas 2 SD itu terpaksa pulang sendiri. Saat tiba di depan gang, In dihampiri seorang pemuda tak dikenal.
Menurut Is, pemuda itu berbadan gemuk, kulit putih, dan tinggi badannya sekitar 150 centimeter.
"Dia naik motor matic. Tapi anak saya tidak tahu merk-nya," kata Is.
Pemuda itu bertanya alamat kepada In. Setelah In menjawab tahu, pemuda itu minta In naik ke motor. Dua orang ini langsung menuju masjid dekat rumah korban.
Menurut Is, pelaku langsung mengajak In masuk ke toilet masjid.
Saat di dalam toilet inilah pelaku minta In melepas celananya. Dia bermaksud memerkosa.