Laporan Wartawan Surya Doni Prasetyo
TRIBUNNEWS, NGAWI - Warga Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi digegerkan temuan mayat pria berkaus merah dan celana pendek hitam mengambang di sungai, Jumat (2/9/2016).
Mayat itu berada persis di bawah jembatan Sophan Sofyan di Desa Plang Lor, Kecamatan Kedunggalar, Kabupaten Ngawi.
Diduga kuat mayat yang sudah kaku itu sengaja dibuang dari atas jembatan.
Dipilihnya sungai di bawah jembatan untuk membuang jasad karena lokasi jembatan yang menghubungkan Ngawi - Solo relatif sepi, sehingga tidak mudah diketahui warga.
Setelah mayat berhasil dievakuasi dari sungai itu, langsung dibawa ke RSUD dr Soeroto untuk diotopsi penyebab kematiannya.
Menurut Kapolsek Kedunggalar, Ngawi AKP Didik Supriyanto, mayat lelaki berusia sekitar 38 tanpa identitas itu pertama kali diketahui pencari rongsok yang melintas dijembatan.
"Melihat itu, pencari rosok (loakan) ini melaporkan ke Pos Polisi terdekat dengan TKP, yaitu Pos Polisi Monumem Suryo,"kata Kapolsek Didik kepada Surya, Jumat (2/9/2016).
Tidak jauh dari tempat penemuan mayat, polisi menemukan satu lembar celana jeans biru dongker ya
"Disaku celana jeans terdapat uang kertas Rp 22 ribu, dan kunci rumah. Namun sejauh itu Polisi tidak menemukan bekas penganiayaan pada tubuh korban,"kata AKP Didik.
Menurut Polisi Khusus Hutan (Polsushut) PT Perhutani Joko Susilo, meski belum ditemukan tanda tanda bekas penganiayaan, tapi tidak menutup kemungkinan mayat itu sengaja dibuang dari atas jembatan yang berjarak dari tanah sekitar delapan meter itu.
"Tengara itu, karena melihat lokasi tempat ditemukan mayat itu jauh dari pemukiman warga, berada di tengah hutan jati milik Kuasa Pemangku Hutan (KPH) Ngawi,"ujar Joko Susilo.
Karena semalam, lanjut Joko, saat dia patroli lewat hutan di bawah jembatan yang biasa disebut masyarakat desa setempat dengan sebutan Jembatan Sophan Sofyan tidak ditemukan mayat.
"Ciri ciri mayat mister X itu, ada daging tumbuh di pelipis, memakai celana pendek hitam dan kaos warna merah," katanya.