TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP – Diduga hanya karena rebutan cewek, pelajar dan pemuda di depan SMA I Gapura, Jalan Raya Sumenep – Gapura, Desa Gapura Barat, Kecamatan Gapura Sumenep, terlibat tawuran, Selasa (6/9/2016), pukul 15.00 WB.
Sekitar 200 orang yang terdiri dari pelajar dan pemuda saling baku hantam menggunakan tangan kosong dan sebagian menggunakan pentungan.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, karena aparat keamanan dari Polsek Gapura dan Koramil Gapura segera melerai kedua kelompok yang bertikai.
Kedua belah pihak berhasil dihalau sebelum jatuh korban jiwa.
Informasi yang dihimpun Surya di lokasi kejadian menyebutkan, sebelum insiden tersebut terjadi, nampak dua orang yang terdiri dari siswa dan pemuda nampuk adu mulut soal perempuan.
Bahkan tidak hanya adu mulut, keduanya pun sudah hampir saja duel, namun berhasil dilerai oleh pelajar lainnya dan warga sekitar.
"Rupanya, tidak sampai disitu, keduanya sama-sama memberitahukan ke keluarganya di rumah masing-masing di Kecamatan Batang-Batang dan dari Kecamatan Gapura," ujar Hadi warga sekitar kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Dalam hitungan menit, keluarga dari kedua belah pihak pun berdatangan dan tanpa dikomando mereka saling serang.
Beruntung sebelum pertikaian lebih parah, puluhan aparat keamanan datang dan melerai kedua kubu, karena ada sebagian dari mereka sudah ada yang menenteng senjata tajam.
"Beruntung mas aparat keamanan segera datang. Kalau tidak, pasti ada korban jiwa karena saya melihat ada yang bawa pentungan, besi, bahkan ada yang menenteng senjata tajam," sambung Hasdi saksi di lokasi kejadian kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Komandan Rayon Militer ( Koramil ) 0827/16 Gapura, Kapten Inf Satrio Nugroho, yang ditemui di lokasi kejadian menjelaskan, informasi awal tawuran massal itu dikabarkan karena kesalahpahaman antara siswa dengan pemuda, soal teman perempuannya. Sehingga kemudian merambat ke tawuran.
"Tetapi kami yang mendengar kejadian tersebut langsung ke lokasi kejadian dan segera melerai kedua belah pihak yang saling serang. Alhamdulillah tidak ada korban jiwa, dan saat ini kondisinya sudah kondusif," jelas Kapten Satrio.
Namun, untuk mencegah aksi susulan aparat kepolisian mengawal mereka kembali ke rumah masing-masing di Kecamatan Batang-Batang dan Kecamatan Gapura.
Dan pemuda dan pelajar tersebut kini dalam pengawasan aparat kepolisian setempat.