Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengatakan, pertemuannya dengan Panitia Besar (PB) PON XIX 2016, Chef de Mission, KONI, dan pihak untuk memperbaiki persoalan yang terjadi pada penyelenggaraan PON akhir-akhir ini.
Selain itu, kata dia, pertemuan itu untuk mencari solusi agar pelaksanaan PON XIX yang menyisakan sekitar enam hari lagi berjalan lancar dan tanpa kendala.
"PON adalah hajat kita semua yang tentu harus dikawal dengan baik dan menggembirakan agar melahirkan atlet yang hebat untuk bisa mewakili Indonesia di single event atau multi even internasional," kata Imam kepada wartawan dalam konferensi pers di Trans Luxury Hotel, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Jumat (23/2016).
Imam pun meminta KONI untuk memantau, mengevaluasi, dan melaporkan semua persoalan yang terjadi di lapangan selama penyelenggaraan PON.
Persoalan itu, kata dia, juga harus segera diselesaikan bersama PB PON dan pengurus cabang olah raga dengan cepat dan tidak boleh tertunda.
"Ini sudah menjadi komitmen semua pihak pada rapat yang terjadi pagi ini," kata Imam.
Imam mengatakan, pihaknya bersama PB PON menjadikan peristiwa yang terjadi akhir-akhir ini sebagai pelajaran berharga agar tidak terulang lagi di sisa PON yang nantinya akan ditutup wakil presiden.
Menurutnya, persoalan yang terjadi pada PON XIX dan evaluasi yang sudah dilakukan hari ini bisa memberikan pengalaman bagi penyelenggara PON yang akan datang.
"Tentu sebagai penyelenggara pasti ada hal-hal di luar kemampuan terjadi. Makanya dengna ini nanti kedepan semua bisa berfungsi sesuai tugas dan fungsi masing-masing," kata Imam.
Kementerian Pemuda Olahraga (Kemenpora), PB PON XIX 2016, dan pihak terkait menggelar rapat di Hotel Trans Luxury, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Jumat (23/9/2016).
Mereka merapatkan persoalan yang terjadi pada penyelenggaran PON akhir-akhir ini.
Pantauan Tribun, Ketua PB PON, Ahmad Heryawan, Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar, Pangdam III/Siliwangi, Mayjen Hadi Prasojo, Wakapolda Jabar, Brigjen Pol Nana Sudjana, dan lainnya.
Adapun rapat digelar secara tertutup di salah satu ruangan Trans Luxury Hotel. Persoalan yang menjadi sorotan Kemenpora, akhir-akhir ini di antaranya kericuhan yang berlangsung di arena pertandingan cabang olah raga polo air, objetivitas wasit, dan sistem pengamanan pertandingan baik terhadap atlet, pelatih, dan penonton.
Kemenpora pun telah mengirimkan surat teguran kepada PB PON XIX 2016 pada 20 September 2016. Teguran itu terkait dengan persoalan yang terjadi selama penyelenggaraan PON setelah dibuka pada 17 September 2016. Berdasarkan surat edaran yang diterima Tribun, setidaknya ada enam point yang harus dilakukan PB PON XIX 2016.
Tak hanya menjadi sorotan kemenpora, persoalan penyelenggaraan PON juga menjadi mendapatkan tanggapan netizen. Tanda pagar atau #PonJabarKacau sempat menjadi trending topik di media sosial twitter. Tanda pagar tersebut sempat menempati posisi kedua trending topik twitter Indonesia belum lama ini. (cis)