TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Tak banyak yang tahu, tiga tahun sebelum penangkapan, Dimas Kanjeng Taat Pribadi pernah mengadakan acara pembagian santunan yang juga dihadiri sejumlah perwira kepolisian dan TNI.
Pembagian santunan itu dilakukan di padepokan milik Dimas di Desa Wangkal, Kecamatan Gading, dan dihadiri sekitar 10.000 orang pada Rabu tanggal 31 Juli 2013.
Mereka mengantri untuk menerima santunan masing-masing sebesar Rp 100.000. Pembagian santunan berlangsung tertib dengan pengawasan ketat dari petugas kepolisian.
Sebelum acara pembagian santunan dimulai, Dimas Kanjeng Taat Pribadi di depan belasan wartawan cetak dan elektronik, kembali mengulangi atraksinya, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Dimas yang dibantu sekretaris pribadinya yakni, Yono meminta supaya memindahkan kursi kosong di tempat yang lega, supaya atraksinya bisa ditonton wartawan.
"Ini kosong kursinya, ya," ujar Yono sembali membolak balik kursi tersebut berkali-kali.
Sejurus kemudian, Dimas duduk di kursi yang disediakan tersebut.Lantas dia meletakkan kedua tangannya di belakang punggungnya, sembari menawari kepada wartawan, hendak menarik uang pecahan asing atau rupiah.
Dengan kompak, wartawan meminta uang pecahan asing. Dimas menganggukkan kepalanya dan dia langsung menarik tangan dari belakang punggungnya.
Ajaib, ada segepok uang pecahan mata uang asing di antaranya, Dollar Amerika, Dollar Singapura, Real, Rupe, Yen, Bath dan beberapa uang dari berbagai penjuru negara.
Lalu uang tersebut ditaburkan di lantai granit rumah Dimas.
Atraksi kedua, Dimas menarik uang rupiah pecahan Rp50 ribu dan Rp100 ribu.Seperti atraksi yang pertama, Dimas meletakkan tangannya di belakang punggungnya.
Lalu setelah tangannya ditarik, tiba-tiba muncul segepok uang, yang langsung dihamburkannya ke lantai.
Setelah sekitar tiga kali menarik uang pecahan rupiah, Yono dibantu beberapa wartawan Televisi, lantas menghitung uang hasil tarikan gaib itu. "Ada sekitar hampir Rp250 juta, ya kan," ujarnya.
Karena merasa tidak puas, Dimas Kanjeng kembali memberi tawaran akan menarik uang setengah jadi dalam bentuk lembaran.