TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - Beberapa rambu telah terpasang di sekitar perlintasan kereta api di Jalan Ketintang Baru Selatan, Surabaya.
Di antara rambu yang terpasang adalah papan waspada, lampu, dan sebagainya.
Setiap hari ada sekitar 10 orang yang biasa berjaga di perlintasan tersebut. Tidak ada jam pasti untuk membagi penjagaan. Durasi penjagaan pun tidak ada pembagian pasti.
"Sekali jaga antara satu sampai tiga orang. Tergantung yang datang ke sini," kata seorang penjaga, Sukir (52), Jumat (30/9/2016).
Seperti siang tadi, Sukir hanya berjaga sendiri. Dia berdiri di atas perlintasan. Selain memastikan KA melintas, dia juga bertugas menerima uang dari pengendara.
Tapi bila ada petugas dua orang lebih, satu orang bertugas mengatur kendaraan. Sedangkan satu petugas lain menerima uang dari pengendara.
Sukir menjaga perlintasan itu sejak 19 tahun silam. Dia tidak pernah mendapat pendidikan khusus tentang perkeretaapian. Dia pun tidak pernah ikut pelatihan.
"Kalau bel-nya berbunyi, berarti KA akan melintas," tambahnya.