Laporan Wartawan Tribun Jabar Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Setidaknya empat benda misterius yang jatuh di Sumenep telah diamankan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).
Rencananya empat sampah antariksa itu akan dikembalikan kepada pemiliknya, yakni SpaceX, perusahaan asal Ameriksa Serikat.
Informasi yang dihimpun Tribun, empat sampah antariksa itu terdiri atas tiga tangki yang bertekanan dan dibungkus (Composite overwrapped pressurized vessel) dan pecahan kontrol panel atau sistem kontrol roket bekas.
Adapun fungsi tangki tersebut untuk menampung helium yang digunakan untuk mengatur tekann yang ada di roket tersebut.
"Berat masing-masing tangki itu sekitar 100 kilogram. Sedangkan kontrol panelnya lima kilogram. Tangki itu dalam keadaan kosong karena heilum itu mudah merembes," kata Rhorom Priyatikanto, Peneliti Bidang Astronomi dan Astrofisika Lapan, di kantor pusat sains antariksa
Lapan, Jalan dr Djundjunan, Kota Bandung, Jumat (7/10/2016).
Berdasarkan hasil identifikasi itu, kata Rhorom, dapat dipastikan jika sampah antariksa tersebut tidak memiliki dampak yang berbahaya untuk lingkungan, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Ia pun menyebut jika tak ada kandungan radioaktif pada sampah antariksa tersebut.
"Roket yang dibuat akhir-akhir ini tidak mengandung radioaktif. bahan bakarnya kerosin seperti avtur. Dan seandainya kalau ada sisa, jatuh ke laut tidak masalah karena jumlahnya tidak terlalu banyak," kata
Rhorom.
Selain itu, kata Rhorom, Badan Pengawas Tenaga Nuklir Nasional (Bapeten) telah memeriksa sampah antariksa itu dengan alat detektor radiasi pada Kamis (29/9/2016).
Berdasarkan hasil deteksi, tidak ditemukan radiasi partikel alfa, beta, atau sinar gama sehingga tidak ada masalah.
"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan," kata Rhorom seraya menyebut tidak timbul ledakan ketika benda itu jatuh ke daratan.
Hanya berdasarkan informasi, masyarakat mendengar suara ledakan ketika sampah
antariksa itu masih berada di atas.
Hal senada juga dikatakan Kepala Lapan, Thomas Djamaluddin.
Ia menyebut secara umum peluncur roket tidak berbahaya kecuali jika menggunakan bahan bakar yang beracun.
Namun berdasarkan hasil pengecekan sampah misterius itu tidak mengandung radioaktif atau benda berbahaya.
"Dan sudah dipastikan juga oleh perusahaan pemiliknya dalam pertemuan. Pihak Spacex memastikan sampah antariksa itu aman," kata Thomas. (cis)