News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2016

Warga Percaya Kasrin Si Tukang Becak Naik Haji Dibantu 'Sosok Gaib'

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

BANYAK TAMU - Sejak pulang berhaji pada 5 Oktober 2016, rumah Kasrin (pria berpeci putih) ramai didatangi pengunjung untuk bersilaturahmi dan minta doa. Sehari-hari pria berusia 59 tahun ini menarik becak dan mangkal di depan Masjid Jami Lasem, Rembang, Jawa Tengah. Foto diambil pada Rabu (5/9/2016). TRIBUN JATENG/YAYAN ISRO ROZIKI

Rumah Indi tak jauh dari Balai Desa Ngemplak, Kecamatan Lasem. Dituturkan, sebelum mengenal Indi, lokasi rumah perempuan itu adalah hamparan tanah kosong.

"Tapi sejak mengenal Indi, dalam pandangan saya di situ ada rumah. Mungkin kalau yang lihat orang lain, ya masih berupa tanah kosong, tak ada rumah di situ," ucap dia.

Sejak berangkat dari Lasem, Indi selalu berada di dekatnya. Ia diperintahkan oleh Indi, untuk memegangi pakaian bagian belakang sosok perempuan dari dunia lain itu.

"Di dalam bus saat berangkat, Bu Indi duduk di samping saya. Kami duduk di bagian tengah, tapi sepertinya orang-orang di bus tak menyadari keberadaan kami," lanjut Kasrin.

Sesampainya rombongan di Embarkasi Donohudan, Boyolali, hal serupa juga dialami Kasrin. "Sesampainya di Solo (Boyolali) dulu ya naik pesawat bareng-bareng dengan rombongan dari Rembang. Ya naik begitu saja, gak diperiksa atau gimana-gimana," aku Kasrin.

Sesampainya di tanah suci, Kasrin kembali diwanti-wanti oleh Indi agar jangan sekalipun terpisah. Menurut dia, jika sampai terpisah Kasrin tak akan bisa pulang kembali ke tanah air.

"Di sana, di tanah suci selama 44 hari menunaikan ibadah haji, saya selalu nginthil Bu Indi. Baik saat sai, tawaf mengelilingi Kakbah, salat, dan lain-lain," cerita dia. Ia menginap di pemondokan bareng Indi. "Saya nginap di sebuah bangunan dua lantai," tandas dia.

Tak hanya diminta untuk terus berada di dekat Indi, Kasrin pun diperintahkan untuk tak berkomunikasi dengan orang lain tanpa seizin perempuan tersebut.

"Semua kebutuhan saya sudah dipenuhi Bu Indi," lanjutnya.

Pada hari raya Idul Adha, ia dan Indi masing-masing berkurban satu ekor unta. "Satu unta untuk keluarga di sini, satu unta untuk keluarga Bu Indi. Harga satu ekornya Rp 17 juta, beli pakai duitnya Bu Indi. Saya hanya nyumbang Rp 2 juta, uang saku yang saya bawa dari rumah saat berangkat," tutur Kasrin.

Saat pulang kemarin ia bersama sosok Indi, hingga sampai di rumah. "Bu Indi juga ikut ke sini, tapi tak ada yang bisa melihatnya. Sekarang pun orangnya ada di dalam kamar," tandas dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini