News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jembatan Bosaka Putus, Dua Kecamatan di Sumenep Terisolir, Wabup Langsung Siapkan Rp 700 Juta

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi didampingi Kabid Pemeliharaan jalan dan jembatan, Andi Sukamto saat meninjau jembatan yang putus di Desa Basoka, Kecamatan Rubaru, Sumenep, Minggu (9/10/2016).

TRIBUNNEWS.COM, SUMENEP – Ambrolnya jembatan satu-satunya yang merupakan akses dari Desa Basoka, Kecamatan Rubaru dengan Desa Gadu Barat, Kecamatan Ganding, Kabupaten Sumenep, karena curah hujan beberapahari lalu, ditanggapi serius oleh Wakil Bupati Sumenep, Achmad Fauzi.

Wabup Fauzi bersama komunitas trail Sumenep langsung terjun ke lokasi kejadian, Minggu (9/10/2016).

"Karena jembatan ini merupakan satu-satunya jalur penghubung perekonomian dari dua kecamatan di Sumenep, maka kami telah mengambil langkah khusus agar jembatan ini segera diperbaiki," ujar Fauzi,kepada Surya (TRIBUNnews.com Network) di lokasi runtuhnya jembatan di Desa Basoka, Minggu (9/10/2016).

Fauzi yang datang didampingi oleh abid Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumenep R. Syaiful Arifin, dan Kabid Pemeliharaan Jalan dan Jembatan, Andi Sukamto, menilai jembatan tersebut diperkirakan akan menghabiskan dana sekitar Rp 700 juta.

"Hasil analisa kami dengan BPPD dan Binas Marga, untuk perbaikan jembatan yang ambrol itu diperkirakan sekitar Rp 700 juta dan danannya bisa diambilkan dari anggaran tak terduga di BPBD," jelas Fauzi.

Ditanya penyebab ambrolnya jembatan tersebut, Andi Sukamto, dari Dinas PU Bina Marga menjelaskan, kemungkinan karena jembatan yang diperikirakan dibangun pada tahun 80an itu sudah tidak kuat lagi menahan deras air sungai yang pada beberapa minggu terakhir ini kerapkali meluap karena banjir.

"Melihat struktur jembatan ini, nampaknya memang sudah lama, karena rusuk jembatan terbuat dari besi baja jenis T. Disamping itu juga penyanggah dua sisi jembatan sudah bergeser, sehingga akhirnya jembatan ambrol," jelas Andi kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).

Dijelaskan, untuk selanjutnya rencana jembatan baru akan dibuat dengan menggukanan beton bertulang.

Karena dengan model beton bertulang dikenal awet dan kokoh serta tahan terhadap terjangan ombak atau arus air sungai.

Dengan lebar jembatan sekitar 3 meter, maka struktur pondasi beton bertulang pula.

"Saya kira dengan model tersebut, maka jembatan baru nanti lebih kuat dan tahan terhadap kikisan air," imbuhnya.

Sementara itu, untuk menyambunga akses warga yang akan lewat dengan berjalan kaki, telah dibuatkan akses jalan alternatif dengan menggunakan timbunan pasir.

Namun hal itu diperkirakan akan kembali terputus terutama jika datang air bah hujan, tumpukan pasir akan terbawa arus air lagi dan terputus lagi.

"Kami berharap jembatan satu-satunya jalur ekonomi masyarakat di desa desa dan dua kecamatan ini segera diperbaiki. Karena tanpa jembatan kami terasa terisolir dam perekonomian macet," ujar Khalil, warga sekitar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini