Selepas magrib, biasanya melakukan istighosah bersama.
"Saya rasa tidak ada yang menyimpang dari ajaran agama yang ada. Semuanya sesuai dengan aturan yang ada," katanya.
Pengikut lainnya, Anang, mengatakan bahwa semua pengikut di padepokan ini sangat rukun.
Menurutnya, ribuan pengikut di padepokan ini memiliki latar belakang, suku, budaya, dan agama yang berbeda.
Hampir semua agama ada di padepokan, mulai Hindu, Budha, Islam, Kristen, dan Katholik.
"Tidak ada perpecahan satu sama lain. Kami rukun di sini kok," ungkapnya.
Kata Anam, di padepokan diajarkan arti keikhlasan sesungguhnya.
Menurutnya, apapun yang sudah dikeluarkan harus ikhlas, tidak boleh mengeluh meski dalam kondisi apapun.
"Yang mulia itu justru melatih kami menjadi manusia yang sabar dan ikhlas. Kami diminta untuk tirakat sebanyak mungkin, saya rasa ini bukan sesat kok," pungkasnya. (Surya/lih).