TRIBUNEWS.COM, SABANG - Masyarakat Gampong Ujong Kareung, Kecamatan Suka Jaya, Sabang, Senin (10/10) heboh dengan penemuan tiga bom yang diperkirakan peninggalan perang dunia ke 2 dan masih aktif.
Bom itu ditemukan oleh operator beko saat menggali tanah untuk perluasan jalan di Jurong Mata Ie, gampong tersebut.
Menurut informasi yang diterima Serambi, tiga bom berbentuk peluru mortir itu ditemukan sekitar pukul 15.00 WIB dan ditemukan dalam satu lokasi.
Bom sepanjang hampir setengah meter dengan berat 20 kilogram lebih tersebut tertanam di dalam tanah sekitar satu meter.
Salah satu dari tiga bom yang ditemukan itu nyangkut dan lengket di kuku alat berat itu.
Informasi penemuan bom itu dengan cepat tersiar di sentero Kota Sabang, sehingga dengan sekejab puluhan warga dari berbagai penjuru berdatangan ke lokasi menyaksikan benda tersebut.
Bahkan tidak sedikit warga yang mengambil kesempatan memotret bom tersebut.
Sejumlah personel polisi dan TNI juga muncul memberikan pengamanan dengan mamasang police line di lokasi penemuan bom jenis motrir tersebut.
Pihak keamanan tetap berjaga-jaga di lokasi hingga Tim Penjinak Bom (Jibom) Brimob Polda datang mengambil benda peninggalan perang dunia ke-II tersebut.
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, maka untuk sementara pekerjaan penggalian perluasan jalan dihentikan.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Polda, bahwa besok (hari ini-red) Tim Jibom akan datang ke lokasi untuk mengambil bom tersebut. Bom jenis mortir itu diduga, dijatuhkan dari pesawat pada perang dunia ke 2, namun gagal meledak yang diduga karena lokasinya rawa-rawa,”kata Waka Polres Sabang, Kompol Warosidi SH MH.
Sejumlah masyarakat mengakui bahwa penemuan bom sisa peninggalan perang dunia ke 2 itu bukan yang pertama, namun beberapa tahun sebelumnya di sekitar pinggir jalan itu juga ditemukan benda seperti itu.
Warga memperkirakan masih banyak bom yang belum ditemukan di daerah itu. Sebab, pada masa lalu kawasan itu merupakan salah satu markas pertahanan penjajahan Jepang. Hal ini ditandai dengan adanya benteng di Anoi Itam. (az)