Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Dua kapal penyelundup di perairan Indonesia diamankan kapal patroli Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) 4 Unit Jatanla TNI AL.
Terakhir diketahui, dua kapal penyelundup berangkat dari Pelabuhan Jurong, Singapura, menuju Tanjung Riau, Sekupang, Batam, Riau, Minggu (16/10/2016).
Kapal yang dimaksud adalah LCT Toll Emperor berbendera Singapura dan kapal cepat tanpa nama. Di lambung kapal terdapat barang elektronik, pecah belah dan furniture, untuk diselundupkan ke Batam.
Petugas segera menangkap seluruh krup kapal karena mereka tak bisa menunjukkan surat-surat saat berada di perairan Indonesia termasuk manifes barang.
Danlanal Batam Kolonel Laut (P) Ivong Wicaksono Wibowo mengatakan penyelundupan ini menggunakan modus pemindahan barang dari kapal besar ke kapal cepat.
"Dia memindahkan pada malam hari. Dari sana juga awal mulanya kasus ini terungkap," ujar Ivong saat dikonfirmasi wartawan pada Minggu petang.
Anggota patroli mulai curiga setelah melihat barang di kapal cepat melebihi kapasitas. Setelah diperiksa, para pelaku tak bisa menunjukkan surat izin barang-barang tersebut.
"Dari speed boat dan kapal, kita mengamankan nakhoda bernama Adrian Ersa, dan 15 ABK warga negara Indonesia. Kapal milik WNA asal Singapura berinisial HM," dia menambahkan.
Semua barang di kapal cepat berasal dari kapal LCT Toll Emperor. "Barang itu dibawa ke pelabuhan tikus di Tanjung Riau. Memang aksi ini sudah sering terjadi," beber Ivong.
Barang-barang ini akan diserahkan ke pihak Bea dan Cukai Batam. Ivong berjanji akan memberantas penyelundupan-penyelundupan yang kerap terjadi di perairan Kepri.
"Jalur-jalur yang rawan akan penyelundupan akan kita jaga ketat. Baik itu siang hari ataupun malam hari," ia menegaskan.