BANYUWANGI, SURYA - Kereta gantung (cable car) di Kawah Ijen Banyuwangi akan segera terealisasi.
Nantinya kereta gantung ini akan menjadi vakum cleaner (penyedot) wisatawan untuk datang ke Banyuwangi.
Selama ini saja dengan kondisi jalan setapak untuk menuju ke Kawah Ijen, telah ribuan wisatawan baik lokal maupun asing yang datang untuk menikmati fenomena blue fire.
"Pusat telah menyetujui adanya kereta gantung ini, dan terus dilakukan percepatan-percepatan," kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas, Selasa (25/10).
Saat ini telah ada tim khusus di bawah Kementerian LHK, yang membahas khusus tentang pengembangan Ijen ke depan dari berbagai pihak.
Anas menegaskan status Gunung Ijen tidak diturunkan. Pengembangan Kawah Ijen tetap akan mengedepankan konservasi.
Dengan mengedepankan konsep ecotourism, pengembangan pariwisata Kawah Ijen berdasar pada kelestarian lingkungan dan harmoni dengan masyarakat.
Ijen akan tetap jadi satu kesatuan ekosistem di mana kelestarian alam menjadi tumpuan utamanya, dan pariwisata menjadi pengembangannya.
Masyarakat di sana pun akan berkembang sesuai konsep konservasi.
Pembangunan kereta gantung hanya membutuhkan titik-titik tertentu untuk tiang pancangnya saja. Meski demikian, itu tetap melalui studi-studi dan membutuhkan izin untuk itu.
Saat ini, pihak-pihak terkait seperti Pemkab Banyuwangi, Kementerian Lingkungan Hidup, dan investor terus melakukan percepatan-percepatan pembangunan Taman Wisata Alam Ijen.
Anas berharap secepatnya ini bisa segera terealisasi.
Kawah Ijen dengan blue firenya selama ini merupakan destinasi favorit wisatawan terutama asing. Blue fire Ijen merupakan fenomena yang hanya ada dua di dunia.
Namun berdasarkan studi dan survey dari wisatawan yang datang ke Kawah Ijen, banyak wisatawan yang kecewa karena tidak mampu naik menuju blue fire akibat keterbatasan fisik.
Wisatawan-wisatawan yang berusia lanjut, tidak mampu menempuh perjalanan, karena untuk ke blue fire membutuhkan fisik yang kuat, akhirnya tidak bisa menikmati blue fire.
"Cable car inilah yang menjadi solusi untuk mereka. Dari dalam cable car ini, wisatawan bisa melihat langsung blue fire dari ketinggian, tanpa harus terhirup bau belerang yang menyengat," kata Anas.
Selain itu di waktu-waktu tertentu terutama masa liburan, pengunjung yang datang ke pengunjung membludak.
Di hari biasa, pengunjung yang ke Kawah Ijen rata-rata sekitar seribu orang. Namun di masa liburan, pengunjung yang datang bisa mencapai 3.500-4.000 wisatawan.
Di masa liburan seperti itu, banyak wisatawan yang harus kembali karena membludaknya pengunjung.
"Pemerintah daerah, stakeholder pemangku kepentingan baik taman nasional, investor kemenpar, terus mempercepat proses pembangunan destinasi Ijen. Ini karena Kawah Ijen mampu mendongkrak jumlah wisata 20 juta seperti yang diamanatkan Kemenpar," kata Anas.(haorrahman)