Tim Identifikasi dari Polresta Denpasar dan anggota buru sergap (buser) Polsek Denpasar Barat kemudian dikerahkan untuk mengejar pelaku.
“Kasus ini sekarang ditangani Polsek Denpasar Barat. Dari Polresta akan back-up,” urai Reinhard.
Kanit Reskrim Polsek Denpasar Barat, Iptu Julkipli Ritonga, mengatakan, setelah korban terkapar akibat ditusuk pelaku, rekan korban melihat di TKP masih ada teman pelaku.
Mengetahui hal itu, teman-teman pelaku ini ditahan oleh kelompok Yohanes.
Mereka diminta untuk memanggil pelaku agar datang ke RSUP Sanglah.
“Pelaku kemudian datang ke rumah sakit. Sehingga anggota dapat mengamankannya di sana. Setelahnya kami bergerak untuk menemukan barang bukti pisau bayonet yang ternyata sudah disimpan pelaku di kamar kosnya,” kata Iptu Julkipli.
Rekan korban, Yustin (27) kemarin menunggu jasad Yohanes di Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Sanglah.
Yustin menjelaskan tadi malam Yohanes sedang berkumpul bersama teman-temannya di Lapangan Puputan.
Pertemuan itu diakui Yustin diisi dengan minum (alkohol) bersama hingga dini hari.
Yustin memperkirakan pelaku saat itu sudah berniat jahat pada Yohanes, ini karena pelaku sudah mempersiapkan pisau sebelumnya.
"Bawa pisau berarti sudah ada niat untuk menusuk saudara saya," jelasnya.
Ia menyesali peristiwa ini karena Yohanes baru saja berulang tahun pada Minggu (16/10/2016).
Pertemuan semalam juga dilakukan untuk merayakan ulang tahun tersebut.(*)