Laporan Wartawan Tribun Batam, Eko Setiawan
TRIBUNNEWS.COM, BATAM - Hingga kini polisi belum bisa dipastikan apa motif dibalik KDRT yang dilakukan Syafrizal kepada istrinya Syafrida hingga membuat Syafrida tewas meregang nyawa.
Mirisnya lagi, penganiayaan tersebut dilakukan Syafrizal di depan dua anaknya yang belum genap berumur 17 tahun.
Kapolsek Lubuk Baja AKP I Putu Bayu Pati saat dikonfirmasi mengatakan kejadian tersebut sekitar pukul 20.00 WIB tepatnya setelah Isya.
Setelah mendapatkan laporan, polisi langsung ke TKP untuk mengumpulkan data pelaku dan dimana ia biasa nongkrong.
Dari data yang didapat itulah, polisi memulai melakukan pencarian.
Keseharian pelaku bekerja sebagai tukang ojek di kawasan Nagoya Batam. Ia diciduk polisi saat tengah mangkal di pangkalan Ojek kawasan Nagoya.
"Pelaku sudah kita amankan, memang sejauh ini kita belum mengetahui pasti apa penyebabnya. Dia masih kita mintai keterangan," kata Putu.
Menurut Putu, sesampainya di TKP, ia bertemu dengan anaknya F (16) dan menanyakan keberadaan sang ayah.
"Dia bilang ayahnya sudah pergi. Lalu kami mencarinya. Di pangkalan ojek kami sempat bertanya kepada teman-teman pelaku. Setelah memastikan dialah orangnya, dia langsung kita ciduk dan dibawa ke Polsek," sambungnya.
Polisi belum bisa memastikan apakah pelaku benar sudah suami istri atau pasangan kumpul kebo. Maka dari itu, Putu belum mau memastikan sebelum ada pengakuan dari pelaku.
"Saya belum bisa pastikan apakah dia memang suaminya yang sah. Kita tunggu kejelasan setelah dimintai keterangan ini. Semoga besok kita dapat cerita yang utuh. Yang jelas, Polsek sudah mengamankan pelaku," kata dia.
Syafrida, tewas setelah ditendang oleh suaminya sendiri, Syafrizal di kawasan Kampung Pisang, Tanjunguma tepatnya di belakang Topekong Tanjunguma, Rabu (26/10/2016) malam sekitar pukul 19.30 WIB.
Korban sempat dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemulian (RSBK), namun dinyatakan tewas sebelum sampai di rumah sakit.
Untuk keperluan autopsi, saat ini jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Nongsa. Sementara pelaku sudah diamankan oleh Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja.
Informasi yang dihimpun, saksi yang ditemui di Mapolresta Barelang menuturkan, memang selama ini pasangan suami istri tersebut sudah sering bertengkar.
Kali ini, sang suami menggunakan fisik dan membuat istri meregang nyawa.
"Memang mereka sering bertengkar, kali ini menggunakan fisik," kata Arman seorang tetangga korban yang saat ini masih dimintai keterangan oleh penyidik di Polsek Lubuk Baja.
Informasinya, kejadian ini bermula saat sang anak tidak mau makan. Lalu ibunya marah-marah.
Kemudian pelaku tidak senang dengar celoteh sang istri dan akhirnya marah.
Perkelahian mulut tersebut berbuah maut. Tiba-tiba saja pelaku menendang punggung istrinya dengan keras dan membuat sang istri meregang nyawa.
Sejauh ini, pelaku masih dimintai keterangan di Mapolsek Lubuk Baja, begitu juga dengan anaknya yang bernama Fitri. (Koe)