News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polresta Samarinda Terpaksa Berhutang untuk Memberi Makan Tahanan

Editor: Sugiyarto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan wartawan tribunkaltim.co, Christoper D

TRIBUNNEWS.COM, SAMARINDA - Kepolisian dari Polresta Samarinda harus putar otak guna dapat memenuhi kebetuhan setiap tahanan, terutama kebutuhan pangan yang memang harus dipenuhi.

Membludaknya tahanan yang ada, membuat kepolisian harus mencari solusi untuk dapat memberikan hak-hak tahanan sesuai dengan ketentuan yang ada.

Kasat Tahti Polresta Samarinda, AKP Nono Rusmana menjelaskan, anggaran yang diberikan ke kepolisian, untuk kebetuhan makan sehari-hari tidak mencukupi.

Bahkan saat ini pihaknya masih berhutang kepada pihak ketiga, yang sehari-hari memenuhi kebetuhan makan tahanan.

Untuk diketahui, tahanan di Polres yang dianggarkan mendapatkan makanan, yakni makan berat sehari dua kali, hanya 53 tahanan, dengan rincian sekali makan seharga Rp 7.500, dan saat ini tahanan Polres berjumlah 186 orang.

Sedangkan, tahanan yang ada di Polsek, hanya 3 tahanan saja yang dianggarkan, namun kenyataannya, di tahanan polsek terdapat lebih dari 3 tahanan.

"Untuk mengakalinya, kami berhutang dengan pihak ketiga dulu, dan berharap bantuan dari Pemprov Kaltim maupun Pemkot Samarinda, karena anggaran untuk tahanan itu, tidak hanya untuk makan saja, namun untuk obat-obatan dan juga perlengkapan mandi dan cucian," ungkapnya.

Lanjut dia menjelaskan, tahun lalu pihaknya mendapatkan hibah dari Pemprov Kaltim senilai Rp 1 M, yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan tahanan.

Untuk tahun ini pihaknya tidak mendapatkan hibah kembali, karena ada aturan yang tidak memperbolehkan instansi yang sama mendapatkan dana hibah berturut-turut, dan boleh mendapatkan kembali selang satu tahun kemudian.

Pihaknya pun telah mengajukan permohonan bantuan ke Pemkot Samarinda, guna dapat memenuhi kebutuhan tahanan dalam dua bulan terakhir ini.

Namun, belum mendapatkan kepastian, karena masih menunggu persetujuan dari DPRD Samarinda.

"Kami sudah ajukan ke Pemkot, semoga dalam waktu dekat bisa terealisasi, infonya masih menunggu persetujuan dari dewan. Kebutuhan makan memang tidak boleh dilanggar, karena itu hak mereka, walaupun mereka itu tahanan," ujarnya. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini