Laporan Wartawan Tribun Bali, I Made Ardhiangga
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Gerard Elferink mudik ke Belanda dari Bali mengendarai motor Honda Supra X 125 cc menggunakan modal sendiri tanpa bantuan sponsor.
Menurut informasi yang dihimpun Tribun Bali, Gerard sempat mendapat tawaran dari satu pihak yang siap mensponsorinya, namun ia tolak. Asal tahu saja, pelat nomor motor yang digunakan Gerard untuk ke Belanda terdaftar wilayah Karangasem DK 8916 SD.
Gerard melakukan segala persiapan sendiri, termasuk mengurus Carnet de Passages en Douane (CPD), dokumen resmi identitas pengendara motor lintas negara. Pemotor yang memiliki CPD dapat berkendara di 25 negara. Di Indonesia, CPD dikeluarkan oleh PP Ikatan Motor Indonesia.
Gerard sampai ke Belanda dengan selamat dan langsung disambut beberapa orang. Ia mudik dari Bali ke Belanda hanya mengendarai motor Supra X 125 CC pada 2013 silam.
PP IMI membenarkan Gerard mengurus CPD pada 18 Juni 2013 dan berakhir pada 18 Juni 2014. Artinya masa berlaku CPD milik Gerard berlangsung dalam jangka waktu setahun.
"Memang benar atas nama Gerard, CPD Carnetnya berakhir pada 18 Juni 2014 dan jaminan sudah dikembalikan," kata Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan PP IMI Donni B Prihandana kepada Tribun Bali lewat telepon, Rabu (2/11/2016).
Gerard sampai ke Belanda dengan selamat dan langsung disambut beberapa orang. Ia mudik dari Bali ke Belanda hanya mengendarai motor Supra X 125 CC pada 2013 silam.
Kabid Humas Polda Bali Kombes AA Made Sudana menyatakan urusan untuk perjalanan jauh atau turing wajib menggunakan izin IMI. Untuk izin berkaitan dengan IMI, jika perjalanan ke luar negeri maka pengurusannya di Korlantas Mabes Polri.
Pernahkah Anda membayangkan, Gerard seorang diri mudik menggunakan motor Supra X 125 cc. Selama perjalanan ia hanya mengganti ban dan rantai motor sekali saja.
Gerard bersyukur sesampainya di Belanda, setelah mudik dari Bali hanya menggunakan motor Supra X 125 CC pada 2013 silam. Selama perjalanan mengendarai Supra X 125 cc, Gerard hanya sekali mengganti kedua ban motor dan rantainya.
Perjalanan dari Bali ke Belanda, Gerard menempuh perjalanan selama tiga bulan lebih empat hari. Ia mengendarai motor bebek yang sudah dimodifikasi dengan penutup tangan dan juga boks di belakang motornya.
Rute perjalanan yang ditempuh Gerard diawali dari Bali, menyeberang ke Jawa, Sumatera, Kuala Lumpur. Ia tak jadi melewati Suriah karena ada krisis perang di sana.
Sehingga, dari Kuala Lumpur, motor Gerard harus diterbangkan ke Istanbul, Turki. Dari sana ia melanjutkan perjalanan darat menuju Bulgaria, Bosnia, Serbia, Kroasia, Slovenia, Austria, Jerman dan akhirnya tiba di Belanda.