Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNNEWS.COM, PONTIANAK - Sekelompok pemuda bergerak berjalan kaki sambil meneriakan takbir dari arah perempatan Jalan Agus Salim menuju arah kawasan perempatan Pasar Flamboyan, di Jalan Gajahmada, Pontianak Selatan, Jumat (4/11/2016) sekitar pukul 23.32 WIB.
Pantauan tribunpontianak.co.id, puluhan orang ini rata-rata berusia remaja.
Sebagian terlihat mengenakan peci putih dan adapula yang melepas bajunya.
Kapolresta Pontianak, Kombes Pol Iwan Imam Susilo langsung menghampiri massa dan menenangkan massa didampingi seorang habib.
Kapolresta mengingkatkan, bahwa permasalahan yang terjadi di Jakarta, dan kini berimbas ke wilayah Indonesia termasuk Pontianak, adalah permasalahan dengan satu orang, bukan etnis ataupun yang lainnya.
"Anda muslim, sama saya juga muslim. Masalah kita adalah masalah dengan Ahok, bukan masalah dengan aparat, jelas," tegas Kapolresta.
Lanjutnya, sejak awal aparat mendukung, termasuk saat aksi unjuk rasa di Mapolda Kalbar sebelumnya, aparat juga memberikan dukungan.
"Kerusuhan yang ada di Jakarta, itu murni ada penyusup. Aparat mendukung aksi unjuk rasa tadi sore, hukum harus ditegakkan. Jadi saya minta semuanya, sejak dari awal, kami dengan habieb sudah sepakat untuk Pontianak aman, Ahok harus dihukum," ujarnya didampingi Habieb Hafis Al Mutahar.
Sambil bersalawat, massa tetap tak membubarkan diri, namun kemudian bergerak beriringan menuju kawasan Pasar Flamboyan di perempatan Jalan Gajahmada dan Jalan Pahlawan.
Kondisi ini membuat sebagian besar pertokoan di kawasan pusat perdagangan Jalan Gajahmada tutup dan menambah suasana semakin mencekam.
Sejumlah personel TNI/ Polri tampak memberikan penjagaan. Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Pol Suhadi Suwondo juga terlihat turun memantau langsung aksi massa.
"Saya harapkan, masyarakat Kalimantan Barat tidak terpancing isu-isu yang berkembang di luar. Kalbar sudah cukup kondusif, mari kita jaga semua. Tadi siang para tokoh agama juga sepakat menjaga keamanan Kalbar," sambungnya.(*)