"Sak corot dadi seduluran (sekali seduh jadi saudara)," kata Suhaimi.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, ini merupakan ungkapan kebahagiaan warga
Kemiren. Menurut Anas, festival ini murni tumbuh dari masyarakat.
"Banyak even di Banyuwangi yang tumbuh dari masyarakat," kata Anas.
Anas mengatakan, acara ini merupakan swadaya dari masyarakat. Pemkab Banyuwangi sama sekali tidak memberikan anggaran untuk menggelar acara ini.
"Ngopi di Kemiren tidak hanya minum kopi. Tapi penguatan persaudaraan. Menjaga tradisi," kata Anas.
Menurut Anas, di acara ini terlihat sepanjang jalan masyarakat Banyuwangi guyup. Ini Menguatkan persaudaraan.
"Kemiren sudah maju pesat dan kian berwarna-warni," tambah Anas. (surya/haorrahman)