News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Mengikuti Tim BNN Jalan Kaki Dua Jam Tembus Hutan Cari Ladang Ganja

Penulis: Valdy Arief
Editor: Mohamad Yoenus
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews, Valdi Arief

TRIBUNNEWS.COM, ACEH -- Pada Kamis (3/11/2016) sekitar 06.00 WIB, hangat sinar matahari di langit Lamteuba, Aceh Besar, belum sempurna.

Namun, 102 aparat gabungan yang dikomandoi Badan Narkotika Nasional (BNN) sudah berada di dekat kaki Gunung Seulawah.

Sejumlah orang yang beberapa di antaranya bersenjata lengkap itu hendak menuju satu lokasi ladang ganja.

Berdasarkan informasi dari masyarakat, ada dua hektar tanah yang sudah ditanami ganja dan siap untuk dipanen.

Keberadaan tempat itu pun telah dikonfimasi BNN melalui Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan).

Namun, untuk menuju lokasi tersebut bukan perkara mudah. Akses menuju ladang ilegal itu belum dapat dilalui sembarang kendaraan.

Alhasil, aparat yang ingin memusnahkan barang haram itu harus rela berjalan kaki berjam-jam.

Perjalanan benar-benar dimulai sekitar 06.30 WIB, setelah didahului apel bersama.

Awalnya, tim pemberantas harus melalui jalan berbatu berukuran cukup besar selebar 2,5 meter.

Hanya kendaraan khusus yang dapat melewati jalur itu, dan berakhir sekitar 15 menit berjalan dengan kecepatan sedang.

Selepas dari jalan berbatu yang cukup lebar itu dilalui, ada jalan setapak berlumpur.

Untuk jalur ini, hanya sepeda motor dengan ban khusus yang bisa melintas.

Medan menanjak turut pula membayangi. Tampak beberapa rombongan aparat mulai mengurangi kecepatan jalannya saat memasuki jalur menanjak.

Sepanjang jalan setapak berlumpur nan menanjak, tim yang ingin memusnahkan ladang ganja ilegal harus pula menerobos empat aliran air.

Dua di antaranya lebarnya lebih dari 2 meter, sisanya hanya sekitar 1 meter.

Selama menembus hutan kaki Gunung Seulawah itu, di kiri-kanan ada ilalang yang tingginya sekurangnya 1 meter. Orang yang menggunakan baju lengan pendek, pasti akan tergores lengannya.

Setelah berjalan selama dua jam 30 menit, barulah aparat gabungan tersebut dapat menjangkau ladang ganja yang dicari. Tampak tanah yang diketahui seluas dua hektar itu, tumbuh beberapa pohon.

Seorang aparat sempat mengaku kecewa dengan temuan mereka. "Kalau yang seperti ini masih kecil," katanya.

Dia menyebut pernah membakar ladang ganja yang tingginya melebihi badan orang dewasa.

Temuannya terdahulu dia rasa lebih membanggakan ketimbang yang dia lihat saat itu.

Meski demikian, Direktur Narkotika Deputi Pemberantasan BNN, Sugiyo menjelaskan, ganja yang mereka temui bukan jenis biasa.

"Ini jenis hibrida. Setelah usai tiga bulan saja sudah bisa dipanen. Kualitasnya juga lebih tinggi," katanya.

Meski tidak ikut menangkap pengelolanya, Sugiyo melihat ada indikasi ada pemodal besar dibalik ladang ganja yang mereka hendak bumi hanguskan, sehingga butuh sikap cepat.

"Ladang ini dipagari dengan rapi, jarak tanamnya diatur, dan tampak dirawat," katanya.

Kepala Bagian Humas BNN Slamet Pribadi sependapat dengan Sugiyo. Pasalnya dia melihat tumbuhan yang baru setinggi 50 centimeter itu telah tampak buah-buah kecil dibatangnya.

"Ini ekor bajing ganja, biasanya keluar kalau sudah tinggi atau berusia lima bulan. Ekor bajing ini yang dijual pengedar denga harga tinggi," kata Slamet.

Setelah beristirahat secukupnya, aparat gabungan mulai mencabut pohon ganja satu demi satu.

Setelah pencabutan selesai, terlihat lebih dari enam tumpukan pohon ganja tersebar di sekitar ladang itu.

Pembakaran dengan minyak tanah dilakukan sebagai cara pemusnahan.

Setelah pembakaran selesai, barulah rombongan kembali berjalan meninggalkan lokasi tersebut.

"Ini bentuk sikap pemerintah bahwa budidaya ganja secara liar dilarang. Sedangkan pengembangan ganja sebagai obat atau penelitian tidak dilarang, hanya saja harus mengantungi izin dari lembaga terkait, seperti Kementerian Kesehatan," kata Kabag Humas BNN. (*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini