Ketika ditanya wartawan pos kupang, bagaimana persitiwa kebakaran terjadi, Opa Ayub langsung meneteskan air mata. Opa tak mampu menjawab dan berkata-kata lagi.
Sementara istrinya, Oma Maria yang terus menangis lalu dibawa warga ke rumah ketua RT setempat.
Mobil pemadam kebakaran dari Pemkot Kupang terlambat tiba di tempat kejadian. Saat tiba di lokasi, rumah milik Opa Ayub sudah habis terbakar.
Mobil pemadam kebakaran hanya bisa memadamkan sisa-sisa nyala api supaya jangan merambat ke rumah warga sekitar.
Suasana begitu mengharukan. Warga sekitar langsung memadati lokasi kejadian. Lurah Liliba, Amramsius Yolah, S.Sos langsung turun ke lokasi. Juga terlihat aparat kepolisian dari Polres Kupang Kota dan Polsek Oebobo.
Sejumlah warga mengatakan, seandainya Opa Ayub dan istrinya tidak cepat diselamatkan, kedua orang tua itu bisa saja ikut terbakar.
Apalagi, indra pendengaran dan indra pengelihatan Opa dan Oma sudah mulai kurang normal termakan usia.
Lurah Liliba, Amramsius Yolah, S.Sos kepada wartawan menjelaskan, Opa Ayub dan istri tinggal sendiri di rumah itu.
Tidak ada keluarga terdekat yang bisa mengurus keduanya. Anak satu-satunya dari Opa dan Oma tinggal di Soe-Kabupaten TTS.
Sehingga langkah yang dilakukan pemerintah kelurahan bersama RT dan RW adalah akan menitipkan sementara Opa dan Oma ke panti jompo. Sambil menunggu kabar dari putra mereka yang tinggal di Soe.
"Untuk jangka pendek, pemerintah kelurahan juga akan membuat laporan ke babdan penanggulangan bencana dan dinas social Kota Kupang untuk mendapat bantuan."
"Sedangkan penanganan untuk jangka panjangnya, bagaimana dengan rumah Opa Yakob ini akan didiskusikan lagi dengan RT dan RW setempat," kata Yolah.
Pemerintah kelurahan Liliba, kata Yolah, tentu sangat prihatin dengan peristiwa yang menimpa Opa Ayub dan istri.
Keduanya sudah tua dan tinggal sendiri sementara anak mereka tinggal di temppat yang jauh. *