Laporan Wartawan Surya, Ahmad Faisol
SURYAMALANG.COM, BANGKALAN - Kalau cinta sudah dibuang, jangan harap keadilan akan datang. Kesedihan jadi tontonan, bagi mereka yang diperbudak jabatan...
Begitulah sepenggal lirik lagu 'Bongkar' karya Iwan Fals bersama Sawung Jabo. Lirik lagu ini juga yang menjadi nada sambung pribadi ponsel Nurul Hisyam, Kepala Seksi Pidana Khusus Kejaksaan Negeri Bangkalan.
Lirik lagu bernada kritikan terhadap penegakan hukum di zaman Orde Baru itu dalam waktu dekat akan jarang didengar pegiat antikorupsi atau wartawan di Bangkalan, seiring isu mutasi Nurul Hisyam.
Pria kelahiran Bangkalan pada 1981 itu belum genap setahun bertugas di kampung kelahirannya. Tapi mutasi Hisyam tiga hari belakangan menjadi viral di media sosial Facebook.
'Baru 10 bln efektif bertugas di Kejari Bangkalan, sdh mau dipindah. Save Nurul Hisyam...@KejaksaanRI @akbarfaizal68,' tulis pemilik akun Facebook Mathur Khusyairi.
Hal senada diungkapkan pemilik akun Ahmad Mustain Saleh. Menurut dia kinerja Hisyam bersih dan suka mengungkap korupsi di Bangkalan.
"Tapi tak genap setahun harus terpental jadi Kasi Datun Madiun (yg infonya malah demosi). sehatkah kau Kajati Jatim, Kejagung RI????" tulis Mustain bernada kritikan.
Dalam cuitannya, Mustain melampirkan dua sekuel foto Kasubag Keuangan Bagian Umum Sekretariat Kabupaten Bangkalan berinisial E saat menuruni tangga didampingi para staf Kejari Bangkalan.
E ditahan usai diperiksa enam jam pada Senin (14/11/2016 petang. Usai mengantarkan E masuk mobil tujuan Rumah Tahanan Bangkalan, Hisyam memilih hemat bicara ketika disinggung soal mutasi dirinya.
"Saya no comment kalau soal mutasi. Intinya saya ini anak buah ya. Anak buah siap menjalankan apa pun perintah dari pimpinan. No comment, tak usah bahas soal mutasi," ungkap Hisyam kepada media.
Kebenaran mutasi Hisyam terungkap pada, Selasa (15/11/2016). Sumber di internal Kejari Bangkalan kepada Surya mengaku Surat Keputusan Mutasi atas nama Nurul Hisyam telah turun.
Ketika ditemui di ruang kerjanya, Hisyam mencoba tegar kendati kurang pandai menutupi perasaannya.
"Jangan tanya perasaan batin saya. Saya sudah coba lakukan yang terbaik, kasihan Bangkalan. Saya menangis hanya ke Allah. Saya minta maaf jika ada salah, titip Bangkalan karena saya cinta," tutur Hisyam.