"Dalam waktu kurang dari satu jam, babi itu menyerang empat warga di lokasi yang berbeda, jarak antar lokasi sekitar setengah kilometer," ia mengenang kejadian hari itu.
Setelah insiden itu, warga Desa Ropoh mendadak ramai. Hampir setiap warga keluar rumah. Dalam sekejap ratusan kepala keluarga dan pemuda desa meninggalkan pekerjaannya.
BERKABUT - Suasana Desa Ropoh, Kecamatan Kepil, kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah, Jumat (19/11/2016), berkabut. Halimun cepat datang di desa yang terletak di lereng Gunung Sumbing itu. TRIBUN JATENG/KHOIRUL MUZAKKI
Beberapa hari warga bergerombol, masing-masing mempersenjatai diri dengan senjata tajam berupa golok, pedang, juga tombak. Satu tujuan mereka: memburu dan membunuh babi hutan.
"Polisi dan tentara ikut membantu melakukan perburuan. Biar desa kembali aman," kata dia.
Selama proses perburuan ratusan warga bersama aparat polisi dan TNI berpencar menyisir hutan. Desa Ropoh berbatasan langsung dengan hutan dan pegunungan kecil yang berbatasan dengan Kabupaten Magelang.
Setelah sepuluh hari perburuan, babi hutan yang disasar tak pernah mereka temukan. "Aneh, sudah kami sisir semua tak ketemu. Kami menemukan rumah babi hutan, tapi di dalamnya juga kosong," kata dia.