Laporan Wartawan Surya Iksan Fauzi
TRIBUNNEWS.COM, TUBAN - Tim Search and Rescue (SAR) menemukan satu jenazah anak buah kapal (ABK) KM Mulya korban kecelakaan di laut.
Jenazah tersebut ditemukan di dalam jaring saat diangkat oleh Tim SAR dari Kesatuan Penjaga Pantai dan Laut (KPLP) Brondong.
“Jenazah ditemukan oleh (personel) KN Gratin lalu di evakuasi ke KN 225 (Kapal milik Basarnas). Jarak penemuan di sekitar antara satu sampai dua mil dari TKP,” ujar Mohmmad Arifin, Kepala Kantor Basarnas Surabaya di pelabuhan TPPI Tuban kepada Surya (TRIBUNnews.com Network), Jumat (25/11/2016) sore.
Korban ditemukan dalam keadaan mengapung saat jaring milik KM Mulya Jati yang mengapung di laut diangkat oleh personel dari KPLP.
Jaring menganggu alur pelayaran, jadi personel KLKP mengangkatnya.
Jenazah yang ditemuakn mengenakan celana pendek warna hijau dan rambut sudah berkurang.
“Untuk identitas korban Tim DVI (Disaster Victim Identification) yang menentukan,” katanya kepada Surya (TRIBUNnews.com Network).
Penemuan satu jenazah tersebut menambah jumlah ABK korban kecelakaan di laut, Sabtu (19/11/2016) sekitar pukul 04.00 menjadi empat orang.
Sebelumnya, pada Minggu (20/11/2016), Tim SAR menemukan tiga jenazah ABK.
Selama tujuh hari pencarian, Tim SAR telah menemukan empat jenazah ABK, serpihan KM Mulya Jati, jaring, lampu, dan terpal.
Arifin mengungkapkan, pencarian Tim SAR terhadap para ABK KM Mulya yang hilang di hari ketujuh dimulai pukul 10 tadi.
Titik koordinat pencarian ada di 6 derajat 30 menit, 112 derajat, 08 menit.
Selama tujuh hari pencarian, Tim SAR yang terlibat terdiri dari personel Basarnas, KPLP, Polair, dan TNI AL.