TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BALAI - Aini Mahlan ayah pilot Helikopter Bell TNI AD yang jatuh di perbatasan Malaysia-Indonesia, Lettu Cpn Yohanes Syaputra warga Dusun II nomor 18 RT 5 Desa Sungai Pinang, Kecamatan Rambutan, Banyuasin merasakan anaknya masih hidup.
Hal itu diakui karena dalam pemberitaan menyebutkan bahwa helikopter yang akan mengantar logistik ke pasukan perbatasan Indonesia-Malaysia.
"Belum ada kabar baik dari Mabes maupun rekan-rekannya, firasat saya masih di hutan, mungkin sedang dicari," jelas Aini ditemui di rumahnya, Jumat (25/11/2016).
Aini mengakui Anes sebelum berangkat bertugas sempat menelepon sekira pukul 08.30 WIB.
Saat itu Anes meminta izin untuk tugas seperti biasanya.
"Pasti telepon, dedek (panggilan akrab Anes) kalau mau tugas telepon saya, istrinya dan ibunya, hal itu dilakukan setiap akan terbang," ungkapnya.
Lettu Yohanes pilot helikopter TNI AD yang hilang kontak di perbatasan Indonesia-Malaysia.
Diakui, Anes baru bertugas 1,5 bulan di perbatasan Kalimantan-Malaysia.
Dan menetap di Paru (Jakarta) dan mess Pondok Cabe TNI.
Bahkan Aini akan ke Jakarta untuk mencari informasi, namun pihak Mabes meminta Aini untuk bersabar sebelum mendapatkan info resmi.
Di rumah Aini kini banyak berdatangan kerabat dan tetangga menanyakan kabar Yohanes.
Diketahui Anes merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Yohanes telah memiliki istri dan dua putri.