TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - KH A Mustofa Bisri atau Gus Mus, pengasuh pondok pesantren Roudlotut Tholibin, Leteh, Rembang, menerima kehadiran dua netizen yang menghinanya melalui Twitter.
Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Yaqut Cholil Qoumas, menunjukkan suasana itu dalam dua foto yang diunggah ke akun Twitternya.
Foto pertama saat Pandu Wijaya asal Kraksaan, Probolinggo meminta maaf kepada Gus Mus.
"Ini Pandu, sowan Gus Mus, minta maaf. Datang bersama keluarga, dijamu seperti keluarga," tulis Yaqut Cholil Qoumas, 25 November 2016 pukul 18.03 WIB.
Foto kedua saat Hasan asal Klender sowan penuh takzim di depan Gus Mus.
"Giliran Hasan yang meminta maaf.. Rembang penuh berkah hari ini," tulis Yaqut Cholil Qoumas, 25 November 2016 pukul 19.04 WIB.
Yaqut Cholil Qoumas mengunggah foto kedua itu hanya sekitar 30 menit setelah memotret suasana tersebut.
Kedua foto itu sudah cukup menjelaskan betapa Gus Mus begitu tulus menerima permintaan maaf dari dua penghinanya.
Sebuah teladan mulia dari sang kiai dan seniman terhormat dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU).
Seperti diberitakan, penghinaan itu bermula ketika Gus Mus melalui akun Twitter berkomentar soal rencana salat Jumat di jalan raya wilayah Jakarta, 2 Desember 2016.