TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN - Posko tim pencarian kru Heli Bell 412 yang dipusatkan di Makolanud Tarakan akhirnya dibubarkan.
Demikian diungkapkan Danlanud Tarakan Kolonel Penerbang Umar Fatuhrohmaan, Rabu (30/11/2016) usai upacara Apel Nusantara Bersatu di Stadion Datu Adil, Rabu (30/11/2016).
Umar mengungkapkan, usai tiga jenazah kru diberangkatkan ke daerah asal masing-masing, Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Johny L Tobing langsung membubarkan tim pencarian.
"Kemarin sudah dibubarkan Pangdam dan semua tim yang terlibat termasuk Basarnas sudah kembali," ucapnya.
Umar mengaku, untuk pencarian Lettu Cpn Yohanes Syaputra diserahkan ke wilayah.
"Pencarian Yohanes diserahkan kewilayahan dan diduga masih hidup," katanya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI AD Brigjen Sabrar Fadhilah mengatakan, pihaknya berhasil mengevakuasi tiga korban Helikopter Bell 412 milik TNI AD.
Helikopter tersebut jatuh di kawasan Desa Long Sulit, Kecamatan Mentarang Hulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara.
Diketahui, heli dengan nomor registrasi HA-5166 itu hilang kontak dan jatuh di pegunungan yang berjarak sekitar lima kilometer dari desa tersebut, Kamis (24/11/2016).
"Pada tanggal 28 November 2016 pukul 13.00 Wita, tiga korban gugur atas nama Lettu Cpn Ginas Sasmita Aji, Sertu Bayu Sadeli Putra dan Praka Suyanto," kata Sabrar lewat pesan singkat kepada wartawan.
Menurutnya, tim SAR sudah mengevakuasi korban ke RSAL Tarakan untuk dilakukan prosedur medis.
"Selanjutnya direncanakan sekitar pukul 17.00 Wita akan dibawa ke Lanud Tarakan untuk disemayamkan. Sementara satu korban atas nama Lettu Yohanes Syahputra masih dalam proses pencarian," katanya.
Sabrar menjelaskan, Selasa (29/11/2016), ketiga korban gugur akan diterbangkan ke daerah asal masing-masing.
Almarhum Lettu Ginas Sasmita Aji ke Yogjakarta, almarhum Sertu Bayu Sadeli Putra ke Dumai, dan almarhum Praka Suyanto ke Madiun.