Laporan Wartawan Surya, Wiwit Purwanto
TRIBUNNEWS.COM, BANYUWANGI - Tujuh nenek, rata-rata berusia 80 tahun, mengayun alu dan menumbuknya pada lesung padi sehingga menciptakan suara ritmis.
Suara itulah yang terdengar indah di Sanggar Genjah Arum, Desa Adat Kemiren, Banyuwangi. Ini adalah budaya khas suku Osing.
"Alat musik tradisional bisa diciptakan dari kebiasaan sehari-hari. Suku Osing di Banyuwangi menjadikan lesung sebagai hiburan bermusik saat menumbuk padi," jelas Aekanu, pemerhati budaya Banyuwangi.
Permainan musik tradisional ini saat ini jarang ditemui. Namun, musik Gedokan begitu orang Osing menyebutnya, bisa disaksikan di Sanggar Genjah Arum, kedai kopi milik Setiawan Subekti di Desa Adat Kemiren.
"Nenek nenek ini senang karena ada yang mengapresiasi seni tradisional ini," ujar Iwan sapaan Setiawan Subekti.
Rangkaian alat musik ini terdiri dari lesung yang dibuat dari kayu. Bentuknya persegi panjang, dengan lubang untuk menumbuk padi di bagian tengah.
Untuk membentuk ritme yang harmoni ditengah alat musik ini dihadirkan angklung, bahkan biola.(*)