Laporan Wartawan Tribun Jabar, Teuku Muh Guci S
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Akuntan Indonesia dituntut memiliki integritas tinggi, karena memiliki peran vital dalam tata kelola keuangan lembaga, perorangan, sampai negara.
"Modal akuntan cuma dua: otak dan hati. Tanpa otak tidak mungkin bekerja, tanpa hati bagaimana mereka bisa memeriksa dengan jujur," ujar Wakil Presiden Jusuf Kalla usai membuka Konvensi Nasional Akuntan di Luxury Trans Hotel, Kota Bandung, Kamis (8/12/2016).
Menurut pria yang akrab disapa JK itu, masyarakat selama ini menaruh kepercayaan kepada otak dan hati akuntan.
Profesi akuntan bisa sangat disenangi dan bisa sangat ditakuti. Ia menyontohkan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan mengaku puas terhadap kinerja akuntan lantaran laporan keuangan Pemprov Jabar mendapat predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) selama lima tahun berturut-turut.
"Tapi sekiranya mendapat disclaimer tentu takut sama akuntan," imbuh Wapres JK.
Akuntan juga bisa memenjarakan seseorang. Seperti halnya Alcapone seorang mafia bisa ditangkap setelah aparat penegak hukum menangkap akuntannya. Dari sinilah kejahatannya terbongkar.
"Sehebat-hebatnya KPK tak bisa menuntut seseorang tanpa bantuan akuntan yang ada di BPK," Wapres JK menambahkan contoh lain.
Akuntan selalu membawa nama pribadi seseorang sehingga tak pernah ada kantor akuntan memakai perusahaan atau lembaga. Artinya kepercayaan pribadi akuntan sebagai taruhan nama baiknya.
"Akuntan harus menjaga profesinya dengan penuh kepercayaan, keterbukaan, dan transparansi. Akuntan juga orang yang mengetahui kekayaan negara atau kekayaan perorangan," pesan dia.