Laporan Wartawan Tribun Jateng, Daniel Ari Purnomo
TRIBUNJATENG.COM, UNGARAN - Anggi Parahita terus berteriak saat mencoba wahana outbound di area hutan karet Kampoeng Kopi Banaran.
"Aku durung rabi, aku durung rabi. Ojo diguyu, aku wedi tenan (Saya belum menikah, saya belum menikah. Jangan ditertawakan, saya betul-betul takut)," ujar mahasiswi Sekolah Tinggi Elektonika dan Komputer (Stekom) Ambarawa itu, Sabtu (10/12/2016).
Teriakan Anggi pun mengundang gelak tawa rekan-rekan satu alamamaternya.
Beberapa yang usil berusaha menurunkan nyali Anggi dengan menggoyang-goyangkan batang pohon karet.
Butuh waktu belasan menit bagi Anggi berani melangkahkan kakinya melalui satu rintangan.
Padahal ada 11 varian rintangan dalam wahana tersebut.
Perempuan asal Ambarawa itu pun menyerah seusai menyelesaikan rintangan kelima.
Ia mengaku takut ketinggian.
"Asyik, sih, tapi takut saat melihat ke bawah. Kelihatan tinggi sekali rintangannya," kata perempuan berumur 21 tahun itu.
Rekan Anggi, Alberta Intan Dana Puspitasari, tak ingin ketinggalan mencobanya.
Berbeda dengan Anggi, Intan lebih tenang saat melintasi tiap rintangan.
"Cukup merangsang adrenaline. Setelah turun dari pohon, ada rasa ingin mencoba lagi," ujarnya santai.
Ada persiapan khusus sebelum menjajal wahana baru itu.
Peserta wajib mengenakan body harness dan helm sebagai alat pengaman.